Gaya Asyik Kedai Kopi Bumi Citarik Menguliti Buku Susuk Kapal Borobudur
loading...
A
A
A
BOGOR - Kedai Kopi Bumi Citarik di Warung Jambu, Kota Bogor untuk pertama kalinya menggelar acara bedah buku , pada Sabtu (15/7/2023). Hampir tiga jam, buku anyar berjudul Susuk Kapal Borobudur dikuliti pengunjung kedai kopi milik Anas Ridwan itu.
baca juga: Hari Nusantara Menuju Indonesia Poros Maritim Dunia
Buku terbitan “Kayasa” yang ditulis dengan pendekatan novel oleh Muhammad Habibie, Mujoko, Abdul Aziz, dan Irvan Risnandar ini, berkisah tentang kisah perjalanan tim Ekspedisi Kapal Borobudur, pada 2003 silam. Dan, keempat penulisadalahbagian dari anggota tim ekspedisi tersebut.
Suasana asyik dan rileks begitu terasa sepanjang acara bedah buku di Kedai Kopi Bumi Citarik. Konsep kedai yang terbilang sangat sederhana yang cuma dipagari pepohonan nampak harmoni dengan rintik hujan saat acara berlangsung.
Tampil sebagai pengulas buku Hendri Irawan, pengampu rubrik resensi buku news portalSINDOnews. Antusiasme pengunjung kedai membuncah karena bedah buku mendengarkan langsung kisah petualangan tiga dari empat penulis buku (minus Irvan Risnandar yang kini bermukim di Inggris).
Sembari menyuruput kopi dan menikmati singkong goreng yang disajikan, pengunjung kedai nampak tertawa, bercanda satu sama lainnya terutama saat mendengar kisah romantisme antara kru kapal.
baca juga: Upaya Wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Dinilai Sudah Mendesak
“Sisi romantisme ini memang sengaja tidak detail diceritakan karena semua misinya gagal. Kalau gagal kan malu untuk diceritakan,” canda salah satu penulis Mujoko, yang sontak disambut gerrr pengunjung.
Sementara itu, pemilik Kedai Kopi Bumi Citarik, Anas Ridwan menyampaikan, bahwa pihaknya membuka pintu lebar bagi para penggiat literasi yang hendak menggelar kegiatan bedah buku ataupun kegiatan lainnya, di kedai kopi miliknya.
baca juga: Hari Nusantara Menuju Indonesia Poros Maritim Dunia
Buku terbitan “Kayasa” yang ditulis dengan pendekatan novel oleh Muhammad Habibie, Mujoko, Abdul Aziz, dan Irvan Risnandar ini, berkisah tentang kisah perjalanan tim Ekspedisi Kapal Borobudur, pada 2003 silam. Dan, keempat penulisadalahbagian dari anggota tim ekspedisi tersebut.
Suasana asyik dan rileks begitu terasa sepanjang acara bedah buku di Kedai Kopi Bumi Citarik. Konsep kedai yang terbilang sangat sederhana yang cuma dipagari pepohonan nampak harmoni dengan rintik hujan saat acara berlangsung.
Tampil sebagai pengulas buku Hendri Irawan, pengampu rubrik resensi buku news portalSINDOnews. Antusiasme pengunjung kedai membuncah karena bedah buku mendengarkan langsung kisah petualangan tiga dari empat penulis buku (minus Irvan Risnandar yang kini bermukim di Inggris).
Sembari menyuruput kopi dan menikmati singkong goreng yang disajikan, pengunjung kedai nampak tertawa, bercanda satu sama lainnya terutama saat mendengar kisah romantisme antara kru kapal.
baca juga: Upaya Wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Dinilai Sudah Mendesak
“Sisi romantisme ini memang sengaja tidak detail diceritakan karena semua misinya gagal. Kalau gagal kan malu untuk diceritakan,” canda salah satu penulis Mujoko, yang sontak disambut gerrr pengunjung.
Sementara itu, pemilik Kedai Kopi Bumi Citarik, Anas Ridwan menyampaikan, bahwa pihaknya membuka pintu lebar bagi para penggiat literasi yang hendak menggelar kegiatan bedah buku ataupun kegiatan lainnya, di kedai kopi miliknya.