Pentingnya Kelestarian Rotan demi Terjaganya Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rotan sebagai salah satu unsur dalam keberlangsungan hutan merupakan suatu hal yang harus dijaga kelestariannya. Pasalnya, penggunaan rotan cukup memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia.
Terkait hal ini, Sustainable Rattan Supplier (Saras) memberikan fokus terhadap keberadaan tanaman rotan. Rotan dikenal sebagai sumber terbarukan yang cepat tumbuh.
"Bahkan rotan hanya bisa tumbuh jika ada tanaman penopang lainnya (simbiosis komensalisme) sehingga berpengaruh besar dalam pelestarian ekosistem hutan," kata Pendiri dan Direktur Utama Saras, Randi Julian Miranda dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Menurutnya, untuk menjaga keberadaan rotan, cara pemanenannya cukup mudah dan tidak merusak lingkungan dengan hanya memotong bagian rotan yang diperlukan dan dibawa untuk diolah lebih lanjut.
"Secara sosial, rotan idealnya menjadi alat pemberdayaan sosial dan ekonomi mengingat pemanenan rotan sebagian besar dilakukan oleh petani kecil. Mengingat permintaan rotan yang cukup besar, seyogyanya dapat mensejahterakan kehidupan para petani rotan," jelasnya.
Diungkapkan Randi, pihaknya bekerja sama dengan para petani di dua desa di Barito Utara, menyediakan ketelusuran dari hulu ke hilir bagi brand dan usaha di bidang furnitur, dekorasi rumah, dan industri interior.
"Kami bertujuan mengubah lanskap industri yang kerap kali mengeksploitasi petani dan artisan. Sementara permintaan pasar akan furnitur dan dekorasi rumah dari rotan terus meningkat, hanya sedikit sekali pemberitaan mengenai praktik eksploitasi dari pabrik dan brand kepada petani kecil dan artisan," jelas Randi.
Sebagai orang Dayak, Randi melalui Saras ingin memastikan bahwa rotan yang merupakan komoditas penting bagi suku Dayak bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Bagi kami orang Dayak, rotan adalah kehidupan, karena rotan memainkan peranan yang sangat penting dalam tradisi dan kehidupan sehar-hari orang Dayak," ungkapnya.
"Rotan dimanfaatkan untuk peralatan sehari-hari, bahan bangunan dan sebagai sumber penghasilan. Sejak pertengahan abad ke-19 setelah Portugis membuka jalur perdagangan dunia dan sampai sekarang, rotan telah menjadi komoditas penting bagi suku Dayak. Ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada rotan," tutupnya.
Terkait hal ini, Sustainable Rattan Supplier (Saras) memberikan fokus terhadap keberadaan tanaman rotan. Rotan dikenal sebagai sumber terbarukan yang cepat tumbuh.
"Bahkan rotan hanya bisa tumbuh jika ada tanaman penopang lainnya (simbiosis komensalisme) sehingga berpengaruh besar dalam pelestarian ekosistem hutan," kata Pendiri dan Direktur Utama Saras, Randi Julian Miranda dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Menurutnya, untuk menjaga keberadaan rotan, cara pemanenannya cukup mudah dan tidak merusak lingkungan dengan hanya memotong bagian rotan yang diperlukan dan dibawa untuk diolah lebih lanjut.
"Secara sosial, rotan idealnya menjadi alat pemberdayaan sosial dan ekonomi mengingat pemanenan rotan sebagian besar dilakukan oleh petani kecil. Mengingat permintaan rotan yang cukup besar, seyogyanya dapat mensejahterakan kehidupan para petani rotan," jelasnya.
Diungkapkan Randi, pihaknya bekerja sama dengan para petani di dua desa di Barito Utara, menyediakan ketelusuran dari hulu ke hilir bagi brand dan usaha di bidang furnitur, dekorasi rumah, dan industri interior.
"Kami bertujuan mengubah lanskap industri yang kerap kali mengeksploitasi petani dan artisan. Sementara permintaan pasar akan furnitur dan dekorasi rumah dari rotan terus meningkat, hanya sedikit sekali pemberitaan mengenai praktik eksploitasi dari pabrik dan brand kepada petani kecil dan artisan," jelas Randi.
Sebagai orang Dayak, Randi melalui Saras ingin memastikan bahwa rotan yang merupakan komoditas penting bagi suku Dayak bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Bagi kami orang Dayak, rotan adalah kehidupan, karena rotan memainkan peranan yang sangat penting dalam tradisi dan kehidupan sehar-hari orang Dayak," ungkapnya.
"Rotan dimanfaatkan untuk peralatan sehari-hari, bahan bangunan dan sebagai sumber penghasilan. Sejak pertengahan abad ke-19 setelah Portugis membuka jalur perdagangan dunia dan sampai sekarang, rotan telah menjadi komoditas penting bagi suku Dayak. Ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada rotan," tutupnya.
(maf)