Kerja Sama Indonesia-Norwegia Tunjukkan Dampak Positif Atasi Tantangan Iklim

Minggu, 30 Juni 2024 - 17:56 WIB
loading...
Kerja Sama Indonesia-Norwegia Tunjukkan Dampak Positif Atasi Tantangan Iklim
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen menggelar pertemuan bilateral di sela-sela penyelenggaraan OTFF di Oslo, Rabu (26/6/2024). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
OSLO - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen menggelar pertemuan bilateral di sela-sela penyelenggaraan Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 25-26 Juni 2024. Pertemuan merupakan tindak lanjut dari kunjungan delegasi Norwegia ke Indonesia, Rabu (26/6/2024).

Di mana mereka menyaksikan langsung langkah-langkah konkret Indonesia dalam mengurangi deforestasi dan mendorong tercapainya Indonesia FOLU Net Sink 2030. Kerja sama antara Indonesia dan Norwegia terus menunjukkan kekuatannya dan telah memberikan dampak global yang signifikan dalam mengatasi tantangan iklim dan lingkungan hidup. Salah satu pencapaian utama adalah melalui pengelolaan hutan lestari yang efektif.

“Kami berkomitmen untuk terus membangun momentum yang telah dihasilkan. Kolaborasi saat ini sangat penting dan saya yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” kata Menteri LHK Siti.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas faktor kunci dalam pengelolaan hutan lestari, yaitu Sistem Pemantauan Hutan. Sistem ini menjadi instrumen penting bagi pengambil keputusan, memerangi perubahan iklim, dan meningkatkan penghidupan masyarakat.

Sistem Pemantauan Hutan mencakup penyediaan sistem peringatan dini secara real-time yang membantu deteksi ancaman terhadap hutan, termasuk deforestasi, degradasi hutan, kebakaran hutan, dan lain-lain.

Selain itu, langkah-langkah lanjutan akan dilakukan berdasarkan berbagai pengetahuan yang diperoleh dari Norwegia, khususnya mengenai gambut . Rencana ini meliputi pengembangan plot model tata kelola gambut dengan suksesi alami atau revegetasi sesuai kondisi yang ada, seperti di Riau atau Sumatera Selatan. Selain itu, plot model lain yang sudah direncanakan di Kalimantan Tengah akan dilakukan bersama Jepang.

Dukungan dari Norwegia juga dipertimbangkan untuk International Tropical Peatland Centre (ITPC) dengan riset di Bogor, yang didirikan atas kerja sama antara Indonesia, Republik Kongo, dan Peru pada tahun 2018.

Dengan semangat kerja sama dan kemitraan yang kuat, Indonesia dan Norwegia berkomitmen untuk terus bekerja bersama dalam mengatasi tantangan lingkungan global dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1921 seconds (0.1#10.140)
pixels