Cawapres Ideal untuk Ganjar: Erick Thohir, Sandiaga Uno, atau TGB?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga nama mengemuka sebagai calon pendamping Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 . Siapa lebih berpeluang jadi cawapres: Erick Thohir, Sandiaga Uno, atau TGB Muhammad Zainul Majdi?
Dalam rilis survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), ada dua nama kandidat terkuat berpeluang mendampingi Ganjar, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Bacawapres Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno.
Meskipun demikian, kedekatan antara Ganjar Pranowo dengan Ketua Harian DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi juga terlihat saat keduanya bertemu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebutkan, terkait nama bacawapres yang berpeluang mendampingi Ganjar Pranowo saat ini yang terkuat masih ada di dua nama.
"Ada nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Kita laksanakan pada Mei 2023 survei ini kita tanya siapa yang paling baik mendampingi Ganjar Pranowo. 19,6 persen Erick Thohir, Sandiaga Uno 14,3 persen. Hanya beda 5 persen, tidak signifikan secara statistik bila dilihat dari margin of error," ujar Saidiman dalam program Talk Politics with Reinhard yang mengangkat tema 'Cawapres Ideal Untuk Ganjar' di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Dibandingkan sejumlah nama kandidat Bacawapres Ganjar Pranowo lainnya, Saidiman melihat nama Erick dan Sandiaga yang paling berpeluang dalam mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 .
"Ini Pilpres 2024 sangat menarik, karena tidak ada capres yang dominan di atas 50 persen. Kalau tiga paslon maju tidak mungkin satu putaran, pasti dua putaran. Jadi pertimbangan elektabilitas harus dibarengi dengan resistensi, yang harus dimitigasi dengan tokoh cawapres yang memiliki basis massa berbeda dengan PDI Perjuangan," jelasnya.
Dalam beberapa kali pilpres, lanjutnya, ada tokoh nasionalis dan tokoh Islam menjadi pola yang dipilih. "Sehingga ada nama Pak TGB juga cukup berpeluang menjadi Bacawapres Ganjar selain nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno," kata dia.
Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan menyebutkan hasil Rapimnas VI PPP beberapa waktu lalu sudah menetapkan Sandiaga Uno sebagai Bacawapres PPP.
"Nama beliau akan diusulkan ke Ibu Megawati untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo. Banyak pertimbangan, dalam situasi ini kita memperjuangkan beliau untuk maju seperti selalu terjun ke masyarakat, bertemu para kiai, bertemu ketum parpol. Itulah yang membuat kami yakin Pak Sandiaga Uno yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo," kata Usman.
Usman mengaku masih berkomunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya khususnya Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang masih berhubungan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Kita sebelumnya bersama KIB ada Golkar dan PAN. Dukungan PPP sudah firm pak Sandi sebagai Cawapres Ganjar. Kita terus melakukan lobi ke KIB. Menawarkan nama Sandiaga Uno. Namun semua kita kembalikan ke Ibu Megawati untuk menetapkan siapa cawapresnya," tambahnya.
Narasumber lainnya, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menyebutkan pihaknya menawarkan Erick untuk menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
"Selain dikenal dekat Presiden Jokowi, beliau memiliki prestasi yang cukup baik seperti pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai Menteri BUMN, beliau bisa memberikan deviden terbesar Kementerian BUMN pascareformasi. Beliau juga sebagai Ketum PSSI mendorong timnas kembali berprestasi," kata Eddy.
Dalam berbagai pertemuan, Eddy Soeparno mengakui intens berkomunikasi dengan partai politik yang ada terkait kemungkinan Erick Thohir (ET) dapat maju mendampingi Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo.
"Kita dalam pertemuan Lebaran lalu sudah mengusulkan Pak ET bersanding dengan Pak Prabowo Subianto. Kita juga bertemu Megawati mengusulkan ET bersanding dengan Pak Ganjar. Jadi ET ini sebagai penambah nilai dan diterima masyarakat. Jadi siapa pun di antara kedua itu, kita terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya," jelas Eddy.
Waketum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, meskipun nama TGB Zainul Majdi tidak terlalu terlihat dalam elektabilitas Bacawapres Ganjar Pranowo, tetapi dia melihat hal tersebut tidak serta-merta membuat nama TGB tersisih.
"Kita apresiasi muncul nama-nama tersebut dalam survei SMRC. Perlu diingat ada 24 persen responden yang belum menjawab pertanyaan survei soal Cawapres Ganjar Pranowo ini. Jadi masih ada ruang-ruang yang harus dilihat lebih luas selain nama Erick dan Sandi. Kita tidak bisa melihat dari satu segmen soal popularitas dan kesukaan saja," kata Ferry.
Ferry melihat sejumlah aspek lainnya seperti religius, track record, gagasan, dan pengalaman dalam memimpin masyarakat dan membawa kemajuan dapat menjadi indikator yang baik bagi TGB berpeluang dipilih menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.
"Meskipun tidak terlihat di survei SMRC, kami melihat Pak TGB cukup berpeluang untuk mendampingi Pak Ganjar, selain nama Erick dan Sandi. Beliau pernah Gubernur dua periode, pernah di DPR. Tantangan elektabilitas ini harus kita lihat, 6-7 bulan ke depan akan berubah konfigurasinya. Walaupun cerminannya 2024 ini adalah potret dari Pemilu 2014 dan 2004," pungkas Ferry.
Dalam rilis survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), ada dua nama kandidat terkuat berpeluang mendampingi Ganjar, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Bacawapres Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno.
Meskipun demikian, kedekatan antara Ganjar Pranowo dengan Ketua Harian DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi juga terlihat saat keduanya bertemu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebutkan, terkait nama bacawapres yang berpeluang mendampingi Ganjar Pranowo saat ini yang terkuat masih ada di dua nama.
"Ada nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Kita laksanakan pada Mei 2023 survei ini kita tanya siapa yang paling baik mendampingi Ganjar Pranowo. 19,6 persen Erick Thohir, Sandiaga Uno 14,3 persen. Hanya beda 5 persen, tidak signifikan secara statistik bila dilihat dari margin of error," ujar Saidiman dalam program Talk Politics with Reinhard yang mengangkat tema 'Cawapres Ideal Untuk Ganjar' di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Dibandingkan sejumlah nama kandidat Bacawapres Ganjar Pranowo lainnya, Saidiman melihat nama Erick dan Sandiaga yang paling berpeluang dalam mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 .
"Ini Pilpres 2024 sangat menarik, karena tidak ada capres yang dominan di atas 50 persen. Kalau tiga paslon maju tidak mungkin satu putaran, pasti dua putaran. Jadi pertimbangan elektabilitas harus dibarengi dengan resistensi, yang harus dimitigasi dengan tokoh cawapres yang memiliki basis massa berbeda dengan PDI Perjuangan," jelasnya.
Dalam beberapa kali pilpres, lanjutnya, ada tokoh nasionalis dan tokoh Islam menjadi pola yang dipilih. "Sehingga ada nama Pak TGB juga cukup berpeluang menjadi Bacawapres Ganjar selain nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno," kata dia.
Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan menyebutkan hasil Rapimnas VI PPP beberapa waktu lalu sudah menetapkan Sandiaga Uno sebagai Bacawapres PPP.
"Nama beliau akan diusulkan ke Ibu Megawati untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo. Banyak pertimbangan, dalam situasi ini kita memperjuangkan beliau untuk maju seperti selalu terjun ke masyarakat, bertemu para kiai, bertemu ketum parpol. Itulah yang membuat kami yakin Pak Sandiaga Uno yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo," kata Usman.
Usman mengaku masih berkomunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya khususnya Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang masih berhubungan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Kita sebelumnya bersama KIB ada Golkar dan PAN. Dukungan PPP sudah firm pak Sandi sebagai Cawapres Ganjar. Kita terus melakukan lobi ke KIB. Menawarkan nama Sandiaga Uno. Namun semua kita kembalikan ke Ibu Megawati untuk menetapkan siapa cawapresnya," tambahnya.
Narasumber lainnya, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menyebutkan pihaknya menawarkan Erick untuk menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
"Selain dikenal dekat Presiden Jokowi, beliau memiliki prestasi yang cukup baik seperti pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai Menteri BUMN, beliau bisa memberikan deviden terbesar Kementerian BUMN pascareformasi. Beliau juga sebagai Ketum PSSI mendorong timnas kembali berprestasi," kata Eddy.
Dalam berbagai pertemuan, Eddy Soeparno mengakui intens berkomunikasi dengan partai politik yang ada terkait kemungkinan Erick Thohir (ET) dapat maju mendampingi Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo.
"Kita dalam pertemuan Lebaran lalu sudah mengusulkan Pak ET bersanding dengan Pak Prabowo Subianto. Kita juga bertemu Megawati mengusulkan ET bersanding dengan Pak Ganjar. Jadi ET ini sebagai penambah nilai dan diterima masyarakat. Jadi siapa pun di antara kedua itu, kita terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya," jelas Eddy.
Waketum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, meskipun nama TGB Zainul Majdi tidak terlalu terlihat dalam elektabilitas Bacawapres Ganjar Pranowo, tetapi dia melihat hal tersebut tidak serta-merta membuat nama TGB tersisih.
"Kita apresiasi muncul nama-nama tersebut dalam survei SMRC. Perlu diingat ada 24 persen responden yang belum menjawab pertanyaan survei soal Cawapres Ganjar Pranowo ini. Jadi masih ada ruang-ruang yang harus dilihat lebih luas selain nama Erick dan Sandi. Kita tidak bisa melihat dari satu segmen soal popularitas dan kesukaan saja," kata Ferry.
Ferry melihat sejumlah aspek lainnya seperti religius, track record, gagasan, dan pengalaman dalam memimpin masyarakat dan membawa kemajuan dapat menjadi indikator yang baik bagi TGB berpeluang dipilih menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.
"Meskipun tidak terlihat di survei SMRC, kami melihat Pak TGB cukup berpeluang untuk mendampingi Pak Ganjar, selain nama Erick dan Sandi. Beliau pernah Gubernur dua periode, pernah di DPR. Tantangan elektabilitas ini harus kita lihat, 6-7 bulan ke depan akan berubah konfigurasinya. Walaupun cerminannya 2024 ini adalah potret dari Pemilu 2014 dan 2004," pungkas Ferry.
(zik)