Budi Gunawan Dinilai Sosok yang Mampu Atasi Persoalan Keamanan

JAKARTA - Setara Institute berpendapat tantangan intelijen di Indonesia ke depan lebih banyak kepada persoalan keamanan manusia (human security).

Sosok Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan diyakini mampu menjawab ancaman intelijen negara ke depan.

Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan, human security seperti masalah-masalah pengungsian,‎ pengungsi antarnegara, migrasi, pencari suaka, perdagangan orang dan lainnya.

Dia memaparkan, tantangan bidang intelijen ke depan lebih dekat dengan kerja-kerja yang berasal dari institusi kepolisian ketimbang TNI.

Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang berlatar belakang atau justru pernah menduduki jabatan tinggi di Polri akan sangat membantu kinerja BIN secara keseluruhan‎.

"Ini semua lebih cocok di hadapkan atau di dekati dengan cara penegakan hukum dan hak asasi manusia dibanding perspektif pertahanan," kata Hendardi saat dihubungi wartawan, Jumat (19/8/2016).

Sosok Kepala BIN, lanjut dia, juga harus mampu menunjang fungsi sebagai pencari data, serta mampu memimpin proses berbagai analisa dan bekerja di ruang senyap, bukan justru sosok yang senang pencitraan. Pasalnya, Kepala BIN bertanggung jawab penuh kepada presiden, bukan rakyat.

"Posisi Kepala BIN tidak perlu sosok yang sering tampil di media atau megaloman, cukup kerja di ruang silent. Masyarakat tidak perlu tahu kerja BIN, cukup presiden yang tahu‎," tuturnya.

Hendardi melihat‎ Budi Gunawan sebagai sosok yang sangat tepat menggantikan Sutiyoso sebagai Kepala BIN. Menurut dia, selama ini Budi Gunawan dikenal sebagai sosok yang bekerja di ruang yang senyap tidak banyak tampil di media.

"Kalau secara personal, di Polri yang bersangkutan sangat terkenal sebagai solidarity maker, memiliki kemampuan kepemimpinan serta jaringan yang cukup luas, belum lagi pengalaman di satuannya. Itu mungkin dari segi personal yang mendukung‎," tuturnya.