Keberadaan Data Dinilai Penting untuk Wujudkan Pembangunan Desa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan data dalam pembangunan dinilai penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan membawa kemakmuran di daerah bagi masyarakat setempat. Pandangan ini disampaikan oleh Anggota DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati.
Hal ini diungkapkan Ribka, sebagai respons dari gagasan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan yang menggunakan model Nikson (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
Menurut Ribka, penggunaan data akan menghasilkan program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Perencanaan pembangunan dari bawah sangat tepat sesuai tujuan Indonesia menjadikan rakyat adil dan makmur," kata Ribka dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Dijelaskan Ribka, jika desa kuat dan mandiri maka kota juga akan maju. "Jika masyarakat desa sejahtera, maka negara akan kuat," tutupnya.
Sebelumnya, perencanaan pembangunan berbasis data desa presisi untuk mensejahterakan masyarakat. Menjadikan Desa Kuat, Kota Maju, Indonesia Mandiri dan Berdikari (Merdeka) digaungkan oleh Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
Menurut Nikson, tahapan proses perencanaan didasarkan pada diagnosa masalah yang tepat dalam penentuan tujuan dengan proyeksi by name, by address dan by coordinate. Model Nikson diperoleh dari data desa presisi perencanaan pembangunan daerah di Tapanuli Utara.
"Perencanaan meliputi diagnosa masalah, tujuan, prakiraan dan proyeksi, pengembangan alternatif, analisis feasibilitas, evaluasi dan pelaksanaan,” ujar Nikson Nababan dalam sidang desertasi dengan judul Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara dengan hasil memuaskan dengan indeks prestasi kumulatif 3,82 di Sekolah Pasca Sarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Bertindak sebagai promotor adalah Prof Khasan Effendy, dengan co-promotor Prof Dahyar Daraba MSi dan Mansyur Achmad. Sidang dipimpin Wakil Rektor IPDN, Hyronimus Rowa.
Nikson Nababan menjelaskan, dari perencanaan data desa tersebut, kemudian dikonstruksikan dalam model Nikson, yaitu needs (kebutuhan) perencanaan pembangunan daerah melalui pendekatan kebutuhan dasar manusia tidak hanya ekonomi dan sosial.
Hal ini diungkapkan Ribka, sebagai respons dari gagasan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan yang menggunakan model Nikson (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
Menurut Ribka, penggunaan data akan menghasilkan program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Perencanaan pembangunan dari bawah sangat tepat sesuai tujuan Indonesia menjadikan rakyat adil dan makmur," kata Ribka dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Dijelaskan Ribka, jika desa kuat dan mandiri maka kota juga akan maju. "Jika masyarakat desa sejahtera, maka negara akan kuat," tutupnya.
Sebelumnya, perencanaan pembangunan berbasis data desa presisi untuk mensejahterakan masyarakat. Menjadikan Desa Kuat, Kota Maju, Indonesia Mandiri dan Berdikari (Merdeka) digaungkan oleh Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
Menurut Nikson, tahapan proses perencanaan didasarkan pada diagnosa masalah yang tepat dalam penentuan tujuan dengan proyeksi by name, by address dan by coordinate. Model Nikson diperoleh dari data desa presisi perencanaan pembangunan daerah di Tapanuli Utara.
"Perencanaan meliputi diagnosa masalah, tujuan, prakiraan dan proyeksi, pengembangan alternatif, analisis feasibilitas, evaluasi dan pelaksanaan,” ujar Nikson Nababan dalam sidang desertasi dengan judul Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara dengan hasil memuaskan dengan indeks prestasi kumulatif 3,82 di Sekolah Pasca Sarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Bertindak sebagai promotor adalah Prof Khasan Effendy, dengan co-promotor Prof Dahyar Daraba MSi dan Mansyur Achmad. Sidang dipimpin Wakil Rektor IPDN, Hyronimus Rowa.
Nikson Nababan menjelaskan, dari perencanaan data desa tersebut, kemudian dikonstruksikan dalam model Nikson, yaitu needs (kebutuhan) perencanaan pembangunan daerah melalui pendekatan kebutuhan dasar manusia tidak hanya ekonomi dan sosial.