Generasi Muda Harus Waspadai Narasi Keagamaan Keliru di Medsos
loading...
A
A
A
Gus Ulil juga menyampaikan akar penyebab radikalisme berbasis agama sangat kompleks dan ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemunculannya. Karena itu, radikalisme berbasis agama tidak bisa dipisahkan dari konteks masyarakat modern dengan seluruh karakteristik masyarakat.
Faktor yang berkontribusi terhadap munculnya radikalisme berbasis agama antara lain tekanan politik, solidaritas agama, budaya keagamaan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pendidikan. "Faktor-faktor tersebut dapat menciptakan rasa marginalisasi, frustrasi, dan keputusasaan yang dapat menyebabkan individu menganut ideologi radikal," katanya.
Selain itu, lanjutnya, agama dapat digunakan sebagai alat untuk membenarkan tindakan kekerasan dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang memiliki keyakinan sama. Penyebaran ideologi ekstremis melalui media sosial dan platform daring lainnya juga berkontribusi terhadap munculnya radikalisme berbasis agama.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah radikalisme berbasis agama, penting untuk mengatasi akar penyebabnya dan mempromosikan pendidikan, toleransi, dan pemahaman. "Hal ini dapat dicapai melalui inisiatif yang mempromosikan dialog antaragama, memberikan peluang sosial dan ekonomi bagi komunitas yang terpinggirkan, dan melawan narasi ekstremis secara online dan offline," katanya.
Faktor yang berkontribusi terhadap munculnya radikalisme berbasis agama antara lain tekanan politik, solidaritas agama, budaya keagamaan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pendidikan. "Faktor-faktor tersebut dapat menciptakan rasa marginalisasi, frustrasi, dan keputusasaan yang dapat menyebabkan individu menganut ideologi radikal," katanya.
Selain itu, lanjutnya, agama dapat digunakan sebagai alat untuk membenarkan tindakan kekerasan dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang memiliki keyakinan sama. Penyebaran ideologi ekstremis melalui media sosial dan platform daring lainnya juga berkontribusi terhadap munculnya radikalisme berbasis agama.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah radikalisme berbasis agama, penting untuk mengatasi akar penyebabnya dan mempromosikan pendidikan, toleransi, dan pemahaman. "Hal ini dapat dicapai melalui inisiatif yang mempromosikan dialog antaragama, memberikan peluang sosial dan ekonomi bagi komunitas yang terpinggirkan, dan melawan narasi ekstremis secara online dan offline," katanya.
(abd)