Tingkatkan Integritas Penyelenggara Negara, KPK Lakukan Hal Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) menggandeng ESQ kembali menggelar program pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas). Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.
Dalam acara dengan tema 'Tancapkan Integritas dalam Tiap Langkah Tugas' tersebut, KPK menghadirkan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai narasumber memberikan pencerahan bagi para peserta yang hadir.
Diketahui, peserta pelatihan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pada kesempatan itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turun hadir mengikuti kegiatan menyampaikan bahwa terkait PAKU Integritas harus diketahui oleh semua ASN, tidak hanya diketahui definisinya tetapi diresapi dan dilaksanakan dengan baik, khususnya tentang niat.
"Karena semuanya memang kita diajari bahwa semua diawali dengan niat dan juga keikhlasan, serta akuntabilitas diawali dengan niat kita sebagai ASN pelayan masyarakat," ujar Basuki.
Ia mengaku beruntung bisa mengikuti kegiatan dan mendengarkan persentasi dari Ary Ginanjar. Ia pun mengapresiasi motivator nasional itu karena telah memberikan pencerahan bagi para ASN.
"Jadi orientasi pelayanan itu is a must, dan inilah internalisasi BerAKHLAK kita sebagai core values ASN," ucapnya.
Sementara itu Ary Ginanjar menerangkan, meskipun KPK berulang kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), tetapi korupsi tetap terjadi. Hal itu disebabkan karena terjadinya korupsi merupakan kombinasi dari niat dan kesempatan.
Akan tetapi, meskipun kesempatan telah di tutup berulang kali, namun peluang tersebut masih tetap ada jika niat untuk melakukan korupsi belum surut.
Oleh karenanya, ketika niatnya diperbaiki, maka tidak akan melakukan korupsi meskipun ada kesempatan. "Rumus korupsi terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Meskipun kesempatan dan peluang ditutup berkali-kali, tetapi kalau niatnya belum berhenti maka korupsi akan terus mencuat," ujar Ary Ginanjar.
Karena itu, Program PAKU Integritas ini digelar untuk dapat merubah niat, memperbaiki niat, dan menanamkan nilai integritas. "Mudah-mudahan visi Indonesia bebas korupsi 2045 bisa menjadi kenyataan," imbuh Ary.
Selanjutnya, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan bahwa kerawanan tindak pidana korupsi muncul sebab lemahnya suatu sistem. Melalui kegiatan PAKU Integritas ini, KPK melakukan perbaikan dan penguatan terhadap nilai -nilai integritas bagi para penyelenggara negara dengan berbagai dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar.
"Melalui kegiatan ini, KPK mencoba memberikan ruang dengan tujuan berbagi informasi terkini untuk meningkatkan dan menguatkan komitmen integritas antikorupsi dalam konteks pendidikan dan pencegahan. Dengan harapan, kedepannya para peserta kegiatan ini dapat mengimplementasikan pembekalan ini dalam tugas atau dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Tanak.
"Saya berharap, pertemuan ini dalam upaya pencegahan korupsi dapat direnungkan. Kemudian berpikir jauh kedepan, berdoa dan saling mendoakan, serta saling mengingatkan supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi," tandasnya.
Lihat Juga: KPK Beberkan Isi Amplop Serangan Fajar Gubernur Bengkulu yang Akan Disebar Jelang Pencoblosan
Dalam acara dengan tema 'Tancapkan Integritas dalam Tiap Langkah Tugas' tersebut, KPK menghadirkan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai narasumber memberikan pencerahan bagi para peserta yang hadir.
Diketahui, peserta pelatihan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pada kesempatan itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turun hadir mengikuti kegiatan menyampaikan bahwa terkait PAKU Integritas harus diketahui oleh semua ASN, tidak hanya diketahui definisinya tetapi diresapi dan dilaksanakan dengan baik, khususnya tentang niat.
"Karena semuanya memang kita diajari bahwa semua diawali dengan niat dan juga keikhlasan, serta akuntabilitas diawali dengan niat kita sebagai ASN pelayan masyarakat," ujar Basuki.
Ia mengaku beruntung bisa mengikuti kegiatan dan mendengarkan persentasi dari Ary Ginanjar. Ia pun mengapresiasi motivator nasional itu karena telah memberikan pencerahan bagi para ASN.
"Jadi orientasi pelayanan itu is a must, dan inilah internalisasi BerAKHLAK kita sebagai core values ASN," ucapnya.
Sementara itu Ary Ginanjar menerangkan, meskipun KPK berulang kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), tetapi korupsi tetap terjadi. Hal itu disebabkan karena terjadinya korupsi merupakan kombinasi dari niat dan kesempatan.
Akan tetapi, meskipun kesempatan telah di tutup berulang kali, namun peluang tersebut masih tetap ada jika niat untuk melakukan korupsi belum surut.
Oleh karenanya, ketika niatnya diperbaiki, maka tidak akan melakukan korupsi meskipun ada kesempatan. "Rumus korupsi terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Meskipun kesempatan dan peluang ditutup berkali-kali, tetapi kalau niatnya belum berhenti maka korupsi akan terus mencuat," ujar Ary Ginanjar.
Karena itu, Program PAKU Integritas ini digelar untuk dapat merubah niat, memperbaiki niat, dan menanamkan nilai integritas. "Mudah-mudahan visi Indonesia bebas korupsi 2045 bisa menjadi kenyataan," imbuh Ary.
Selanjutnya, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan bahwa kerawanan tindak pidana korupsi muncul sebab lemahnya suatu sistem. Melalui kegiatan PAKU Integritas ini, KPK melakukan perbaikan dan penguatan terhadap nilai -nilai integritas bagi para penyelenggara negara dengan berbagai dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar.
"Melalui kegiatan ini, KPK mencoba memberikan ruang dengan tujuan berbagi informasi terkini untuk meningkatkan dan menguatkan komitmen integritas antikorupsi dalam konteks pendidikan dan pencegahan. Dengan harapan, kedepannya para peserta kegiatan ini dapat mengimplementasikan pembekalan ini dalam tugas atau dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Tanak.
"Saya berharap, pertemuan ini dalam upaya pencegahan korupsi dapat direnungkan. Kemudian berpikir jauh kedepan, berdoa dan saling mendoakan, serta saling mengingatkan supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi," tandasnya.
Lihat Juga: KPK Beberkan Isi Amplop Serangan Fajar Gubernur Bengkulu yang Akan Disebar Jelang Pencoblosan
(maf)