Hasto Tantang Denny Indrayana Ungkap Kecurangan Pemilu 2009

Rabu, 07 Juni 2023 - 14:23 WIB
loading...
Hasto Tantang Denny...
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menantang mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana mengungkap kecurangan Pemilu 2009. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menantang mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana mengungkap kecurangan Pemilu 2009. Menurut Hasto, diduga instrumen negara dipakai pada Pemilu 2009, sehingga satu partai politik di lingkaran rezim kala itu bisa mengalami lonjakan suara secara signifikan sebesar 300 persen.

“Pak Denny saya ajak untuk coba evaluasi pemilu yang terjadi pada tahun 2009, ketika instrumen negara digunakan, sehingga ada partai politik yang bisa mencapai kenaikan 300 persen," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Hasto menyebut, peristiwa pada 2009 saat sebuah partai di lingkaran rezim yang mengalami peningkatan, tidak terjadi pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan PDIP sebagai partai pendukung pemerintah era Jokowi tidak mengalami kenaikan secara signifikan sampai 300 persen.





"Oleh karena itu, kami justru meminta Pak Denny Indrayana, silakan ungkap apa yang terjadi pada 2009, karena di situlah justru terjadi suatu penyalahgunaan kekuasaan secara masif untuk kepentingan elektoral," pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Hasto pernah beberapa kali menyinggung dugaan kecurangan Pemilu 2009. Hasto menduga terjadi kecurangan pada Pemilu 2009.

Partai Demokrat kala itu berhasil mendapat kenaikan suara 300 persen dibanding raihan di Pemilu 2004. Menurut Hasto, Partai Demokrat adalah contoh kehadiran partai elektoral yang dipengaruhi gelombang reproduksi politik Amerika Serikat di Indonesia.

Pada 2009, Partai Demokrat berhasil mendapat kenaikan suara 300 persen dibanding raihan di Pemilu 2004. "Sistem multipartai seperti Indonesia yang sangat kompleks dengan intensitas persaingan yang sangat tinggi, sebenarnya tidak memungkinkan bagi parpol seperti Partai Demokrat untuk mengalami kenaikan 300 persen pada Pemilu 2009 lalu. Ini adalah suatu anomali di dalam pemilu," ujar Hasto dalam konferensi virtual, Minggu (18/9/2022).

Hasto mengatakan, terdapat manipulasi Daftar Pemilih Tetap atau DPT pada Pemilu 2009 yang dilakukan SBY. "Manipulasi daftar pemilih, itu luar biasa, ini juga zaman Pak SBY. Di mana, di zaman Pak Harto saja, tak pernah melakukan manipulasi DPT. Ini DPT dimanipulasi secara masif. Belanja iklan juga, ini duitnya dari mana?" kata Hasto.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)