Jembatan Peradaban Nahdlatul Ulama

Senin, 05 Juni 2023 - 14:37 WIB
loading...
A A A
Tidak saja di dalam negeri, NU juga mencoba mendorionmg perdamaian di luar negeri dengan menjadi mediator damai di Thailand Selatan, Filipina Selatan, Myammar dan Afghanistan. Gus Dur telah membentuk World Conference on Religion and Peace (WCRP).

Selanjutnya, pada masa Kiai Hasyim Muzadi dengan pembentukan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU di pelbagai negara dan menginiasi acara International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Pergerakan perdamaian NU semakin berkembang.

KH Said Aqil Siroj yang melanjutkan tongkat kepemimpinan NU menginiasiasi International Summit of Moderate Islkamic Leaders (ISOMIL). Singkatnya, usaha-usaha NU untuk jembatan perdamaian tersebut telah dimulai satu dekade terakhir, baik sendiri maupun berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil di dalam dan luar negeri.

Misalnya, pada 2019 di Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Banjar, Jawa Barat, NU telah merekomendasikan bahwa kategori kafir tidak memiliki dasar hukum dalam sebuah negara bangsa yang modern. Ini penting untuk menegaskan bahwa di Indonesia ada kesetaraan antar warga negara terlepas dari apapun agama, suku ras dan bahasanya.

Sedangkan pada 2021, Aliansi Injili Dunia (the World Evangelical Alliance), yang mewakili 600 juta Protestan di 143 negara, telah bergabung dengan NU dan Komunitas Imam W Deen Mohammed untuk menandatangani Pernyataan Masjid Bangsa di Washington, DC.

Naiknya Gus Yahya sebagai pemimpin PB NU membawa NU memasuki satu abad sejak kelahirannya dengan mengokohkan jembatan perdamaian melalui R20 dan Fikih Peradaban. R20 yang telah sukses terlaksana pada awalk November 2022 di Bali adalah sebuah inisiasi jenius dfari Gus Yahya.

R20 dari segi asal gagasan, tujuan, format kegiatan, pembicara dan materi, dapat dikategorisasikan sebagai dialog antar agama yang bergantung pada resolusi dan transformasi konflik, tidak lagi dialog antar agama yang out of date. Poinnya adalah R20 mempromosikan moderatisme, kemanusiaan dan perdamaian global, termasuk di dalam dan di antara masyarakat agama.

R20 berupaya menumbuhkan ko-eksistensi damai dengan menangani agama dan bentuk-bentuk ekstremisme sekuler. Karenanya, melalui R20 agama didorong dapat memainkan peran yang konstruktif dan vital dalam membangun masyarakat yang damai dan adil, dengan mempromosikan nilai-nilai mulia yang terinspirasi oleh agama.

BPJI NU telah melahirkan buku R20: Moderisme, Kemanusiaan dan Perdamaian Global (BPJI dan Aswaja Pressindo, Mei 2023), yang akan disosialisasikan di beberapa kota di Tanah Air.

Selain R20, Gus Yahya juga aktif mempromosikan Fikih Peradaban. Menurut Ahmad Suaedy, salah satu cendekiawan NU, Fikih Peradaban berupaya mewujudkan transformasi internal di dalam Islam yang berdasar pada paradigma Aswaja, legitimasi keagamaan dan metodologi yang sah. Fikih dan ushul fikih adalah sumber keilmuan dalam sejarah Aswaja maka perubahan harus dimulai dan berakar pada fikih.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)