8 Fraksi DPR Kumpul Pagi Ini, PKS Berharap Bocoran Denny Indrayana Keliru

Selasa, 30 Mei 2023 - 05:25 WIB
loading...
8 Fraksi DPR Kumpul Pagi Ini, PKS Berharap Bocoran Denny Indrayana Keliru
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengungkapkan rencana pertemuan delapan pimpinan Fraksi di DPR pada pukul 10.00 WIB membahas kemungkinan putusan MK soal sistem Pemilu 2024. Foto/dok.SINDOnewsini.
A A A
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengungkap bahwa akan ada pertemuan delapan pimpinan Fraksi DPR pada Selasa (30/5/2023) pukul 10.00 WIB pagi ini. Pertemuan ini merupakan penyikapan atas dugaan berubahnya sistem Pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup, sebagaimana pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana.

"Masalah tertutup terbuka tergantung palunya MK. Sekarang ada bocoran, namanya bocoran belum tentu benar. Kalau PKS inginnya proporsional terbuka sesuai amanah ketua Majelis Syura dan presiden PKS," kata Jazuli dalam acara Bimbingan Teknis dan Konsolidasi Nasional Ketua FPKS dan Pimpinan DPRD Se-Indonesia di Jakarta pada Senin (29/5/2023) malam, dikutip secara daring di akun PKSTV.

Meskipun baru sekadar bocoran, menurut Jazuli pertemuan delapan pimpinan fraksi di DPR ini merupakan bentuk antisipasi. "Dan besok jam 10.00, pimpinan 8 Fraksi akan rapat setelah dengar bocoran. Saya bilang kenapa baru bocoran udah pada panik? Ini kan bocoran saja, mungkin sebagai bentuk antisipasi," ungkapnya.



Anggota Komisi I DPR ini pun menjelaskan alasan PKS mengusung proporsional terbuka, karena lebih selaras dengan penguatan nilai-nilai demokrasi, karena lebih selaras dengan representasi. Meskipun peserta pemilu adala parpol, namun untuk pileg yang sepatutnya dipilih adalah sosok calon legislatif (caleg).

"Tadi ngobrol dengan Wakil Ketua Majelis Syuro, peserta pemilu memang partai politik tapi pemilu itu memilih calon anggota dewan. Jadi beda, pesertanya partai politik yang dipilih orang," tegasnya.

Jazuli berharap bahwa hakim MK dapat menyadari betul prinsip demokrasi dalam memutus perkara itu. "Mudah-mudahan para Hakim MK, saya tidak mengatakan dapat hidayah, ntar dibilang dipeleset lagi, (Hakim MK diharapkan) menyadari betul akan prinsip-prinsip demokrasi," ucap Jazuli.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)