Prabowo: Peran Ulama dan Kiai Masih Dibutuhkan untuk Menjaga Bangsa dan Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeberkan peran besar para ulama dan kiai dalam perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia. Hingga saat ini, peran ulama dan kiai masih dibutuhkan untuk menjaga bangsa dan negara Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut mengungkapkan, kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan seluruh rakyatnya. Tak terkecuali, perjuangan para ulama dan kiai. Berkat perjuangan dan pengorbanan mereka lah Indonesia bisa merdeka.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri undangan istigasah nasional dan doa bersama untuk keselamatan bangsa di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Minggu 21 Mei 2023.
"Kita merdeka bukan karena hadiah dari bangsa lain, kita merdeka karena kita rebut kembali kemerdekaan kita, kita rebut kembali. Dan perebutan itu, perjuangan itu, adalah perjuangan seluruh rakyat," ungkap Prabowo dikutip dari channel YouTube GerindraTV, Senin (22/3/2023).
Menurut Prabowo, peran para ulama dan para kiai cukup besar. Pergerakan ratusan tahun perjuangan kemerdekaan justru banyak dipelopori dan dipimpin oleh kaum ulama.
Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan banyak dimulai dari pesantren-pesantren. Tak sedikit prajurit hingga rakyat Indonesia yang berlatih bela diri di pesantren. Perjuangan itu tak lepas juga dari peran para ulama.
"Bahwa perjuangan kemerdekaan banyak dilakukan di pesantren-pesantren, bahkan latihan-latihan beladiri, latihan ilmu-ilmu keprajuritan yang dilarang oleh penjajah, dilakukan secara diam-diam di pesantren-pesantren seluruh Indonesia," bebernya.
Prabowo menegaskan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan berbeda dengan negara-negara lainnya. Terdapat kebersamaan perjuangan dan pengorbanan antara rakyat, tentara, hingga para ulama dalam merebut kemerdekaan.
"Karena itu, sangat wajar dan sangat normal manakala tentara itu selalu dekat sama ulama, sama pesantren. Karena itu juga sangat wajar seorang prajurit selalu cari kiainya, karena prajurit itu kalau masih muda itu sering dikirim ke daerah perang," pungkas Prabowo.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut mengungkapkan, kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan seluruh rakyatnya. Tak terkecuali, perjuangan para ulama dan kiai. Berkat perjuangan dan pengorbanan mereka lah Indonesia bisa merdeka.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri undangan istigasah nasional dan doa bersama untuk keselamatan bangsa di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Minggu 21 Mei 2023.
"Kita merdeka bukan karena hadiah dari bangsa lain, kita merdeka karena kita rebut kembali kemerdekaan kita, kita rebut kembali. Dan perebutan itu, perjuangan itu, adalah perjuangan seluruh rakyat," ungkap Prabowo dikutip dari channel YouTube GerindraTV, Senin (22/3/2023).
Menurut Prabowo, peran para ulama dan para kiai cukup besar. Pergerakan ratusan tahun perjuangan kemerdekaan justru banyak dipelopori dan dipimpin oleh kaum ulama.
Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan banyak dimulai dari pesantren-pesantren. Tak sedikit prajurit hingga rakyat Indonesia yang berlatih bela diri di pesantren. Perjuangan itu tak lepas juga dari peran para ulama.
"Bahwa perjuangan kemerdekaan banyak dilakukan di pesantren-pesantren, bahkan latihan-latihan beladiri, latihan ilmu-ilmu keprajuritan yang dilarang oleh penjajah, dilakukan secara diam-diam di pesantren-pesantren seluruh Indonesia," bebernya.
Prabowo menegaskan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan berbeda dengan negara-negara lainnya. Terdapat kebersamaan perjuangan dan pengorbanan antara rakyat, tentara, hingga para ulama dalam merebut kemerdekaan.
"Karena itu, sangat wajar dan sangat normal manakala tentara itu selalu dekat sama ulama, sama pesantren. Karena itu juga sangat wajar seorang prajurit selalu cari kiainya, karena prajurit itu kalau masih muda itu sering dikirim ke daerah perang," pungkas Prabowo.
(thm)