Kejagung Tangkap DPO Terpidana Kasus KDRT di Cawang

Selasa, 23 Mei 2023 - 00:04 WIB
loading...
Kejagung Tangkap DPO Terpidana Kasus KDRT di Cawang
Kejagung menangkap DPO terpidana kasus KDRT bernama Andre Irawan alias Andre (45), di Jalan MT Haryono, RT 01/RW 06, Cawang, Jakarta Timur, Senin (22/5/2023). Foto: MPI/Ist
A A A
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap seorang DPO terpidana kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bernama Andre Irawan alias Andre (45). Andre ditangkap di Jalan MT Haryono, RT 01/RW 06, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/5/2023) sore.

"Kejaksaan Agung berhasil mengamankan buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Bitung. Identitas terpidana yang diamankan, yaitu Andre Irawan alias Andre," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana melalui keterangan resminya.

Andre Irawan merupakan buronan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bitung yang melarikan diri dan bersembunyi di Jakarta. Andre telah divonis bersalah atas perkara kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang ditangani oleh Kejari Bitung.



"Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 5262 K/Pid.Sus/2022/PN.Bit tertanggal 25 Oktober 2022, terpidana Andre Irawan alias Andre dijatuhi pidana penjara selama 4 bulan," kata Ketut Sumedana.

Ketut menjelaskan, Andre tidak memenuhi panggilan Kejaksaan saat akan dilakukan eksekusi atas putusan pengadilan tersebut. Padahal, surat panggilan terhadap Andre telah dikirim secara patut oleh Kejaksaan. Atas dasar itu, Andre dimasukkan dalam DPO Kejaksaan.

"Saat diamankan, terpidana Andre Irawan alias Andre bersikap kooperatif, sehingga proses pengamanannya berjalan lancar," imbuhnya.


Selanjutnya, Andre dibawa ke Kejari Jakarta Selatan sembari menunggu kedatangan tim jaksa eksekutor Kejari Bitung untuk dilakukan serah terima. Andre akan langsung ditahan sesuai dengan putusan pengadilan.

"Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan," pungkas Ketut.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)