Riset Big Data Pedas: Ekspose Ganjar Teratas, Disusul Prabowo dan Anies
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden (capres) yang paling banyak diekspos dibanding dua tokoh lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hal ini terekam dari riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 dengan menggunakan Tools Menara Digital Monitoring oleh PoliEco Digital Insights Institute (Pedas) pada periode April 2023.
"Hasil riset big data dan media monitoring menunjukan bahwa adanya pergeseran data ekspose calon presiden 2024, yaitu Ganjar Pranowo teratas dengan 31% (40.652 data), disusul Prabowo Subianto dengan 29% (38.029 data), Anies Baswedan dengan 28% (36.718 data)," kata Direktur Pedas Anthony Leong dalam paparan survei di Menara Digital, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023).
Menurut Anthony, di luar tiga nama itu, tokoh lain hanya diekspose di bawah 4%, mereka yakni Airlangga Hartarto dengan 3% (3.934 data), Sandiaga Uno dengan 3% (3.934 data), Puan Maharani dengan 2% (2.623 data), Ridwan Kamil 2% (2.623 data), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2% (2.623 data).
Jika dilihat dari sentimen Capres 2024, kata Anthony, sentimen positif Ganjar dan Prabowo hampir sama, sementara sentiment negatif Anies paling tinggi.
Rinciannya, Ganjar Pranowo memiliki sentimen negatif 16%, positif 70%, netral 14%; Prabowo Subianto, negatif 15%, positif 63%, netral 22%; dan Anies Baswedan, negatif 29%, positif 47%, netral 24%.
Kemudian Airlangga Hartarto, negatif 13%, positif 73%, netral 14%; Sandiaga Uno, negatif 19%, positif 65%, netral 16%; Puan Maharani, negatif 13%, positif 73%, netral 14%; Ridwan Kamil, negatif 11%, positif 76%, netral 12%; dan AHY, negatif 27%, positif 60%, netral 14%.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) bagaimana meningkatakan sentimen positif dari kandidat Anies," kata Anthony.
Anthony menjelaskan, Pedas menggunakan metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih. Pedas mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, dan artikel.
Dengan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden.
Pergerakan suara pemilih pada tahun 2024 kemungkinan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, isu lingkungan, kesehatan, pendidikan, serta stabilitas keamanan, dapat menjadi pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.
Selain itu, kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan dengan pemilih juga akan memainkan peran penting dalam pergerakan suara.
"Maksud dan tujuan dari riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 untuk mengukur peta kekuatan para calon presiden dan calon wakil presiden (Cawapres), partai politik, analisa PESTLE, isu positif dan negatif capres 2024," katanya.
"Hasil riset big data dan media monitoring menunjukan bahwa adanya pergeseran data ekspose calon presiden 2024, yaitu Ganjar Pranowo teratas dengan 31% (40.652 data), disusul Prabowo Subianto dengan 29% (38.029 data), Anies Baswedan dengan 28% (36.718 data)," kata Direktur Pedas Anthony Leong dalam paparan survei di Menara Digital, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023).
Menurut Anthony, di luar tiga nama itu, tokoh lain hanya diekspose di bawah 4%, mereka yakni Airlangga Hartarto dengan 3% (3.934 data), Sandiaga Uno dengan 3% (3.934 data), Puan Maharani dengan 2% (2.623 data), Ridwan Kamil 2% (2.623 data), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2% (2.623 data).
Jika dilihat dari sentimen Capres 2024, kata Anthony, sentimen positif Ganjar dan Prabowo hampir sama, sementara sentiment negatif Anies paling tinggi.
Rinciannya, Ganjar Pranowo memiliki sentimen negatif 16%, positif 70%, netral 14%; Prabowo Subianto, negatif 15%, positif 63%, netral 22%; dan Anies Baswedan, negatif 29%, positif 47%, netral 24%.
Kemudian Airlangga Hartarto, negatif 13%, positif 73%, netral 14%; Sandiaga Uno, negatif 19%, positif 65%, netral 16%; Puan Maharani, negatif 13%, positif 73%, netral 14%; Ridwan Kamil, negatif 11%, positif 76%, netral 12%; dan AHY, negatif 27%, positif 60%, netral 14%.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) bagaimana meningkatakan sentimen positif dari kandidat Anies," kata Anthony.
Anthony menjelaskan, Pedas menggunakan metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih. Pedas mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, dan artikel.
Dengan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden.
Pergerakan suara pemilih pada tahun 2024 kemungkinan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, isu lingkungan, kesehatan, pendidikan, serta stabilitas keamanan, dapat menjadi pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.
Selain itu, kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan dengan pemilih juga akan memainkan peran penting dalam pergerakan suara.
"Maksud dan tujuan dari riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 untuk mengukur peta kekuatan para calon presiden dan calon wakil presiden (Cawapres), partai politik, analisa PESTLE, isu positif dan negatif capres 2024," katanya.
(abd)