IVL Season XII, Bupati Lamongan Paparkan Program Unggulan Tersapujagat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan visi misinya dalam acara Indonesia Visionary Leader (IVL) Season XII di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023). Yuhronur Efendi juga turut memaparkan kemajuan kabupaten yang ia pimpin.
Efendi mengatakan, visi misinya adalah mewujudkan Lamongan sebagai kabupaten yang berkeadilan, yakni maju, unggul secara lahir batin. Ia memiliki beberapa program yang dikemas secara modern.
Beberapa programnya adalah Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat (Tersapujagat). Program ini sengaja dilakukan karena Pertanian memberikan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 33% terhadap Kabupaten Lamongan.
"Hadirnya Tersapujagat mampu meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, mengurangi biaya budidaya ternak sapi, meningkatkan limbah sapi yang diolah menjadi pupuk serta, meningkatkan kesejahteraan petani," kata Efendi di IVL Season XII, Senin (15/5/2023).
Program Tersapujagat, kata Efendi, juga menjawab beragam permasalahan yang dihadapi petani atau peternak. Antara lain harga pupuk mahal, biaya pakan sapi mencapai 35% dari biaya operasional, serta sebanyak 602.250 ton limbah ternak sebelumnya tidak terolah dengan optimal.
Dalam kesempatan itu, Juri IVL sekaligus Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Saydiman Marto turut mempertanyakan bagaimana caranya program tersebut bisa berjalan dengan baik.
Menanggapi hal itu, Efendi menjelaskan, memiliki satu program besar bernama Jamula (Jalan Mantap dan Alus Lamongan) program tersebut disinyalir mampu mendongkrak keberhasilan Lamongan di balik program-program yang tengah digaungkan.
"Jamula, Jalan Mantap dan Alus Lamongan. Hal ini akan memberikan multuplier effect yang bisa mengunci pertumbuhan ekonomi yang bisa menciptakan kelancaran pendidikan sejak tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Budi Frensidy, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) mempertanyakan program apa yang telah berhasil didulang selama menjabat.
"Lamongan ini produksi terbanyak padi se-Jawa Timur, sehingga kami memiliki Program lumbung pangan, di mana 1.161.660 ton padi dihasilkan setiap tahunnya serta terus mengalami kenaikan," katanya.
Di sisi lain, Juri IVL sekaligus Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute, Wahyu T Setyonudi turut mengapresiasi program-program yang telah dipaparkan Efendi selaku Bupati Lamongan.
"Ternyata bukan hanya program yang bagus, namun di masing masing program punya logo-logo sendiri, sehingga menarik untuk diulas. Termasuk, juga memberikan kesan memudahkan komunikasi ke masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, Indonesia Visionary Leader Season I hingga XI, SINDOnews Group menghadirkan program Indonesia Visionary Leader Season XII, Senin (15/5/2023). Kegiatan yang digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, ini merupakan bukti komitmen SINDOnews Group ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner.
Tahun ini, program Indonesia Visionary Leader mengangkat tema "Kepala Daerah Sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi". Sebagai kepala daerah, peran penting yang diemban adalah menjaga resiliensi ekonomi di wilayahnya. Resiliensi ekonomi merujuk pada kemampuan suatu wilayah untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari tekanan ekonomi, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Di sisi lain, IVL XII juga menghadirkan 3 juri berkualitas guna menelaah program maupun capaian yang telah dilakukan oleh para pejabat daerah tersebut. Mereka, adalah Prof. Dr. Budi Frensidy, SE, M.Com (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia).
Kemudian, Dr. L. Saydiman Marto, S. STP, M. Si (Analis Kebijakan Ahli Madya, Sekretariat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri), dan Dr. Wahyu T. Setyobudi, MM, ATP, CPM (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
Efendi mengatakan, visi misinya adalah mewujudkan Lamongan sebagai kabupaten yang berkeadilan, yakni maju, unggul secara lahir batin. Ia memiliki beberapa program yang dikemas secara modern.
Beberapa programnya adalah Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat (Tersapujagat). Program ini sengaja dilakukan karena Pertanian memberikan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 33% terhadap Kabupaten Lamongan.
"Hadirnya Tersapujagat mampu meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, mengurangi biaya budidaya ternak sapi, meningkatkan limbah sapi yang diolah menjadi pupuk serta, meningkatkan kesejahteraan petani," kata Efendi di IVL Season XII, Senin (15/5/2023).
Program Tersapujagat, kata Efendi, juga menjawab beragam permasalahan yang dihadapi petani atau peternak. Antara lain harga pupuk mahal, biaya pakan sapi mencapai 35% dari biaya operasional, serta sebanyak 602.250 ton limbah ternak sebelumnya tidak terolah dengan optimal.
Dalam kesempatan itu, Juri IVL sekaligus Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Saydiman Marto turut mempertanyakan bagaimana caranya program tersebut bisa berjalan dengan baik.
Menanggapi hal itu, Efendi menjelaskan, memiliki satu program besar bernama Jamula (Jalan Mantap dan Alus Lamongan) program tersebut disinyalir mampu mendongkrak keberhasilan Lamongan di balik program-program yang tengah digaungkan.
Baca Juga
"Jamula, Jalan Mantap dan Alus Lamongan. Hal ini akan memberikan multuplier effect yang bisa mengunci pertumbuhan ekonomi yang bisa menciptakan kelancaran pendidikan sejak tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Budi Frensidy, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) mempertanyakan program apa yang telah berhasil didulang selama menjabat.
"Lamongan ini produksi terbanyak padi se-Jawa Timur, sehingga kami memiliki Program lumbung pangan, di mana 1.161.660 ton padi dihasilkan setiap tahunnya serta terus mengalami kenaikan," katanya.
Di sisi lain, Juri IVL sekaligus Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute, Wahyu T Setyonudi turut mengapresiasi program-program yang telah dipaparkan Efendi selaku Bupati Lamongan.
"Ternyata bukan hanya program yang bagus, namun di masing masing program punya logo-logo sendiri, sehingga menarik untuk diulas. Termasuk, juga memberikan kesan memudahkan komunikasi ke masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, Indonesia Visionary Leader Season I hingga XI, SINDOnews Group menghadirkan program Indonesia Visionary Leader Season XII, Senin (15/5/2023). Kegiatan yang digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, ini merupakan bukti komitmen SINDOnews Group ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner.
Tahun ini, program Indonesia Visionary Leader mengangkat tema "Kepala Daerah Sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi". Sebagai kepala daerah, peran penting yang diemban adalah menjaga resiliensi ekonomi di wilayahnya. Resiliensi ekonomi merujuk pada kemampuan suatu wilayah untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari tekanan ekonomi, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Di sisi lain, IVL XII juga menghadirkan 3 juri berkualitas guna menelaah program maupun capaian yang telah dilakukan oleh para pejabat daerah tersebut. Mereka, adalah Prof. Dr. Budi Frensidy, SE, M.Com (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia).
Kemudian, Dr. L. Saydiman Marto, S. STP, M. Si (Analis Kebijakan Ahli Madya, Sekretariat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri), dan Dr. Wahyu T. Setyobudi, MM, ATP, CPM (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
(abd)