Wali Kota Madiun Bangun Infrastruktur untuk Gerakkan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Madiun Maidi menjadi salah satu peserta dalam babak penjurian Indonesia Visionary Leader (IVL) Sesi IX yang digelar di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (15/3/2022). Ia memaparkan presentasi di hadapan para dewan juri.
Dewan juri terdiri dari Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship Andi Ilham Said, Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto, dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy.
Mengusung tema 'Strategi Pemerintah Daerah untuk Mengusung Percepatan Ekonomi', Maidi mengatakan ia memanfaatkan 6 stakeholder untuk menggerakkan roda ekonomi. Mulai dari akademisi, swasta, komunitas masyarakat, pemerintah, dan media. "Dari kegiatan-kagiatan, semua saya libatkan, mulai dari perusahaan, mahasiswa, semua saya libatkan," katanya
Maidi mengatakan juga turut menggalakkan pembangunan infrastruktur untuk menjadi salah satu penopang ekonomi di Madiun. "Infrastruktur akan bisa mengangkat ekonomi, ekonomi kita akan tumbuh, seperti apa? Kita tidak punya tempat wisata alam, kita buat wisata buatan yang menarik semua orang," katanya.
Namun, menurut Maidi, pembangunan nyatanya menimbulkan masalah baru. "Tapi banyaknya orang yang datang ini kota ada tiga masalah," katanya
Masalah pertama yang timbul soal sampah. "Sampah untuk gas metan orang yang tidak mampu itu masak tidak bayar, itu alihkan di sekitar, dan di samping itu kita buka dapur umum, siapa masak tidak berbayar," jelasnya.
Banjir dan kenaikan suhu di kota ia sebut menjadi masalah selanjutnya yang timbul akibat banyaknya orang yang datang. Maidi memaparkan, ia menyiasati masalah baru tersebut dengan menanam pohon-pohon besar.
Dia cukup percaya diri untuk tidak melakukan promosi. "Kita tidak usah mendatangkan, tidak usah promosi. Karena prestasi, dia (pengunjung) akan datang dengan sendirinya," ujarnya.
Dewan juri terdiri dari Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship Andi Ilham Said, Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto, dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy.
Mengusung tema 'Strategi Pemerintah Daerah untuk Mengusung Percepatan Ekonomi', Maidi mengatakan ia memanfaatkan 6 stakeholder untuk menggerakkan roda ekonomi. Mulai dari akademisi, swasta, komunitas masyarakat, pemerintah, dan media. "Dari kegiatan-kagiatan, semua saya libatkan, mulai dari perusahaan, mahasiswa, semua saya libatkan," katanya
Maidi mengatakan juga turut menggalakkan pembangunan infrastruktur untuk menjadi salah satu penopang ekonomi di Madiun. "Infrastruktur akan bisa mengangkat ekonomi, ekonomi kita akan tumbuh, seperti apa? Kita tidak punya tempat wisata alam, kita buat wisata buatan yang menarik semua orang," katanya.
Namun, menurut Maidi, pembangunan nyatanya menimbulkan masalah baru. "Tapi banyaknya orang yang datang ini kota ada tiga masalah," katanya
Masalah pertama yang timbul soal sampah. "Sampah untuk gas metan orang yang tidak mampu itu masak tidak bayar, itu alihkan di sekitar, dan di samping itu kita buka dapur umum, siapa masak tidak berbayar," jelasnya.
Banjir dan kenaikan suhu di kota ia sebut menjadi masalah selanjutnya yang timbul akibat banyaknya orang yang datang. Maidi memaparkan, ia menyiasati masalah baru tersebut dengan menanam pohon-pohon besar.
Dia cukup percaya diri untuk tidak melakukan promosi. "Kita tidak usah mendatangkan, tidak usah promosi. Karena prestasi, dia (pengunjung) akan datang dengan sendirinya," ujarnya.
(zik)