Figur Cawapres Jadi Penentu Kemenangan Pilpres 2024

Sabtu, 13 Mei 2023 - 11:27 WIB
loading...
Figur Cawapres Jadi...
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pemilihan figur calon wakil presiden (cawapres) yang tepat menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024. Foto/YouTube Trijaya FM
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pemilihan figur calon wakil presiden ( cawapres ) yang tepat menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024 . Diketahui, sejauh ini ada tiga tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden (capres), yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Sampai saat ini, figur cawapres pendamping ketiga tokoh tersebut masih menjadi teka-teki. "Menurut saya memang jangan-jangan penentu pilpres kuncinya cawapres pada kontestasi kali ini," kata Pangi dalam acara Polemik MNC Trijaya bertajuk Mengejar Cawapres yang digelar secara virtual, Sabtu (13/5/2023).

Pangi memaparkan ada tiga faktor yang membuat pemilihan sosok cawapres yang tepat menjadi kunci dalam pemenangan Pilpres 2024. Pangi mengungkapkan, faktor pertama adalah semua bakal capres itu bukan petahana.





Dengan begitu, masyarakat akan disajikan barang baru dalam pesta demokrasi mendatang. "Jadi pertarungan capres tapi kontestasinya seperti cawapres karena alasannya pertama memang kita cermati lapangan datar tidak ada incumbent. Jadi menjadi penting cawapres," ujar Pangi.

Kemudian faktor kedua yang menjadikan cawapres menjadi sosok kunci, kata Pangi adalah belum adanya angka pasti dari hasil survei yang konsisten menyatakan salah satu sosok capres menang. "Artinya rentang margin of eror itu kontestasinya masih sangat dinamis, masih kompetitif. Peluang kemenangan bisa diraih Pak Prabowo, Anies, dan Ganjar. Jadi ini membuat mengapa demikian faktor cawapres jadi penentu kemenangan pilpres kali ini," ucap Pangi.

Lalu faktor ketiga, dijelaskan Pangi, dalam pemilihan pilpres kali ini, masih tingginya angka swing voters, atau basis pemilih yang bisa berubah-ubah dalam menentukan pilihannya. "Ketiga, karena saya cermati bagaimana kemudian tidak ada yang terlalu terjadi strong votersnya kuat. Artinya masih ada migrasi-migrasi, swing votersnya masih besar. Pemilih yang mantap kadangkala preferensinya capres dan cawapres, jadi harus seimbang," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)