Kompleksitas Masalah Papua, Analis Politik Karel: Semua Pihak Harus Turun Tangan

Senin, 08 Mei 2023 - 01:03 WIB
loading...
A A A
"Putus jalur mata rantai penyelundupan amunisi ilegal yang berasal dari luar negeri," tegas Karel.

Perlu diingat bahwa penyelesaian permasalahan Papua adalah salah satu prioritas penting pemerintah Presiden Joko Widodo. Artinya hal tersebut mestinya melibatkan seluruh aparatur dan institusi serta lembaga pemerintah. Bukan hanya TNI-Polri.

Karel menambahkan, keterlibatan seluruh aparatur dan instusi serta lembaga pemerintah yang bersinergi dengan baik dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan Papua secara komprehensif. Namun sebaliknya, jika institusi pemerintah lain abai dan menyerahkan hal tersebut kepada aparat keamanan saja, niscaya permasalahan Papua akan terus berlanjut dan semakin sulit diselesaikan.

Dan penangkapan Camat Kenyam Kabupaten Nduga ini adalah salah satu bukti abainya salah satu institusi penting pemerintahan dalam proses penyelesaian permasalahan Papua.

"Kita semua berharap kepada Kemendagri untuk dapat lebih memperhatikan aparaturnya di daerah tersebut. Agar tidak lagi ada kasus aparatur daerah yang berkhianat kepada NKRI. Untuk itu semua pemangku kepentingan perlu bekerja sama secara intens untuk dapat menyelesaikan permasalahan di Papua agar dapat selesai secara komprehensif," tandas Karel.

Untuk diketahui, seorang kepala distrik atau camat di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, ditahan Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz Polri sejak Senin 1 Mei 2023.

Dari hasil pemeriksaan hingga kini terungkap pria berinisial MM diduga memberikan uang bagi kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya untuk membeli amunisi.

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal Ramadhani ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, pria berinisial MM adalah Kepala Distrik Kenyam yang diduga menyalurkan uang senilai Rp 30 juta bagi KKB di Nduga.

Adapun KKB di Nduga dipimpin oleh Egianus Kogoya yang terlibat 65 kasus kejahatan berdasarkan data Polda Papua. Kelompok yang beraksi sejak awal Desember tahun 2018 hingga April 2023 ini telah menewaskan 56 orang.

Kelompok Egianus juga menyandera pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Merthens, sejak 7 Februari 2023. Diduga pilot berkewarganegaraan Selandia Baru ini ditawan kelompok Egianus di wilayah Nduga yang berbatasan dengan Kabupaten Lanny Jaya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)