Tokoh Papua: Perbedaan Membuat Papua Bisa Lebih Bersatu
loading...
A
A
A
PAPUA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua mengajak seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
FKUB mengajak memperkuat komitmen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi Papua yang aman dan damai.
Ketua FKUB Provinsi Papua, Pendeta Lipius Biniluk mengatakan, dalam hidup ini apa pun yang dilakukan orang berbeda-beda, termasuk doktrin yang diterima pasti berbeda-beda.
”Dengan adanya perbedaan itu kita bisa membuat persatuan lebih kuat karena kita bisa saling menghargai setiap perbedaan yang terjadi dimantara kita,” katanya di Papua, Jumat (8/1/2021).( )
Saat ini, kata Lipius, kerukunan umat beragama di Papua berjalan lancar karena masyarakat di sini bisa saling menghargai perbedaan agama. Bahkan, masyarakat Papua hidup dengan aman dan damai dalam perbedaan keyakinan.
”Kami sudah sampaikan kepada seluruh masyarakat jangan sampai ada konflik di tanah Papua yang timbul karena agama,” ujarnya.( )
”Kita masih ada karena kerja keras dari tokoh lintas agama dan para tokoh gereja sehingga sebanyak 257 suku di Papua bisa berdamai, hidup bersama dan saling mengenal karena agama,”sambungnya.
Pemuka agama ini berharap dalam bidang agama masyarakat harus mengetahui bagaimana agama yang sudah diakui negara yang mana semua bisa duduk bersama-sama sehingga dapat melaksanakan kegiatan keagamaan secara baik.
”Mari kita sama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama, bagi semua pihak dan masing-masing pemegang agama agar menjaga toleransi dan kerukunan kita bersama,” tuturnya.
FKUB mengajak memperkuat komitmen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi Papua yang aman dan damai.
Ketua FKUB Provinsi Papua, Pendeta Lipius Biniluk mengatakan, dalam hidup ini apa pun yang dilakukan orang berbeda-beda, termasuk doktrin yang diterima pasti berbeda-beda.
”Dengan adanya perbedaan itu kita bisa membuat persatuan lebih kuat karena kita bisa saling menghargai setiap perbedaan yang terjadi dimantara kita,” katanya di Papua, Jumat (8/1/2021).( )
Saat ini, kata Lipius, kerukunan umat beragama di Papua berjalan lancar karena masyarakat di sini bisa saling menghargai perbedaan agama. Bahkan, masyarakat Papua hidup dengan aman dan damai dalam perbedaan keyakinan.
”Kami sudah sampaikan kepada seluruh masyarakat jangan sampai ada konflik di tanah Papua yang timbul karena agama,” ujarnya.( )
”Kita masih ada karena kerja keras dari tokoh lintas agama dan para tokoh gereja sehingga sebanyak 257 suku di Papua bisa berdamai, hidup bersama dan saling mengenal karena agama,”sambungnya.
Pemuka agama ini berharap dalam bidang agama masyarakat harus mengetahui bagaimana agama yang sudah diakui negara yang mana semua bisa duduk bersama-sama sehingga dapat melaksanakan kegiatan keagamaan secara baik.
”Mari kita sama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama, bagi semua pihak dan masing-masing pemegang agama agar menjaga toleransi dan kerukunan kita bersama,” tuturnya.
(dam)