Faktor yang Meningkatkan Dukungan Publik terhadap Organisasi Ekstrem Versi LSI

Jum'at, 05 Mei 2023 - 15:14 WIB
loading...
Faktor yang Meningkatkan...
Terdapat faktor-faktor yang meningkatkan dukungan publik terhadap kekerasan dan organisasi ekstrem versi hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Foto/Tangkapan layar YouTube LSI
A A A
JAKARTA - Terdapat faktor-faktor yang meningkatkan dukungan publik terhadap kekerasan dan organisasi ekstrem versi hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Adapun survei LSI tentang "Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem, Toleransi , dan Kehidupan Beragama di Indonesia" digelar Mei 2022.

Dalam survei itu, beberapa hal menjadi faktor tinggi atau rendahnya dukungan masyarakat terhadap kekerasan dan organisasi ekstrem. Di antaranya, kepuasan (approval rating) terhadap kinerja presiden serta kesalehan, baik subjektif (merasa saleh) maupun objektif (frekuensi menjalankan ritual ibadah).

"Kesalehan, baik subjektif maupun objektif, menurunkan dukungan terhadap kekerasan ekstrem," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparannya saat mendiseminasikan hasil survei tersebut di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Kamis (4/5/2023).





Dia mengatakan, semakin intoleran seseorang atau memiliki kelompok yang dibenci dan keberatan jika kelompok tersebut mendapatkan haknya sebagai warga negara cenderung pro kekerasan ekstrem. Meningkatnya dukungan terhadap hukum syariah juga membuat seseorang kian pro dengan kekerasan ekstrem.

"Deprivasi relatif secara signifikan meningkatkan dukungan terhadap kekerasan ekstrem. Artinya, bagi muslim yang menilai kelompok mereka diperlakukan tidak adil, cenderung setuju terhadap kekerasan ekstrem," tuturnya.

Sedangkan faktor lain yang menguatkan dukungan terhadap kekerasan ekstrem adalah norma gender regresif. Selain itu, faktor usia. Semakin berumur, seseorang kian tidak mendukung kekerasan ekstrem dan begitu sebaliknya.

Djayadi menuturkan, umat muslim menunjukkan dukungan secara terbatas terhadap organisasi kekerasan ekstrem. Dari empat organisasi, Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubarkan pemerintah, menjadi kelompok yang paling banyak didukung.

"Front Pembela Islam paling banyak mendapat dukungan dari kalangan muslim. Akan tetapi, tingkat dukungan terhadap Front Pembela Islam cenderung menurun apabila dibandingkan dengan temuan survei empat tahun lalu," ungkapnya.

Selanjutnya, salah satu penentu tinggi atau rendahnya dukungan terhadap organisasi ekstrem adalah kepuasan seseorang terhadap kinerja presiden. "Muslim yang puas terhadap kinerja presiden cenderung tidak mendukung organisasi kekerasan ekstrem. Begitu juga sebaliknya, bagi muslim yang tidak puas terhadap kinerja presiden cenderung mendukung organisasi kekerasan ekstrem," jelasnya.

Di samping itu, intoleransi secara signifikan dan dukungan terhadap hukum syariah. Sedangkan yang keempat adalah deprivasi relatif.

"Artinya, bagi muslim yang menilai kelompok mereka diperlakukan tidak adil, cenderung mendukung organisasi kekerasan ekstrem," imbuhnya.

Pesan-pesan intoleransi juga mempengaruhi dukungan terhadap organisasi ekstrem. Semakin sering mendengar peringatan akan bahaya kelompok minoritas agama dan etnis tertentu, maka seseorang akan semakin mendukung organisasi kekerasan ekstrem.

"Keenam, kontak antaragama secara signifikan justru meningkatkan dukungan terhadap organisasi kekerasan ekstrem. Artinya, semakin banyak kontak antaragama akan cenderung mendukung organisasi kekerasan ekstrem. Hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut," ujarnya.

Faktor lainnya adalah akses media. Dukungan seseorang terhadap organisasi ekstrem akan rendah jika mengakses media konvensional. Akan tetapi, dukungan meningkat kala lebih banyak mengakses media internet.

Dalam survei itu, dukungan terhadap organisasi ekstrem lebih banyak diberikan laki-laki daripada perempuan. Dukungan itu semakin mengecil terhadap masyarakat yang tinggal di perkotaan, tetapi membesar pada kelompok dengan pendidikan dan pendapatan lebih tinggi.

"Temuan-temuan survei ini menunjukkan di antara variabel-variabel diuji hubungannya dengan dukungan publik terhadap kekerasan ekstrem dan organisasi kekerasan ekstrem. Beberapa variabel signifikan sebagai kontributor dukungan, yaitu sikap intoleransi, dukungan terhadap hukum syariah, deprivasi relatif, norma gender regresif, dan sosio-demografi berupa kalangan usia muda," ucapnya.

Diketahui, survei ini digelar pada 16-29 Mei 2022 dengan melibatkan 3.090 WNI yang telah memiliki hak pilih sebagai responden. Mereka diwawancarai tatap muka oleh pewawancara terlatih.

Adapun penentuan sampel dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Sedangkan toleransi kesalahan (margin of error) penelitian ini sekitar 2,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Survei Median: Mayoritas...
Survei Median: Mayoritas Publik Indonesia Dukung Palestina Sebagai Satu-satunya Negara Berdaulat
LSI Denny JA: Indeks...
LSI Denny JA: Indeks Tata Kelola Indonesia Masih Tertinggal
Survei Median: Mayoritas...
Survei Median: Mayoritas Publik Dukung Tagar #KaburAjaDulu, Ini Alasannya
Guru Besar Hukum Nilai...
Guru Besar Hukum Nilai Kejaksaan Lebih Dipercaya Dampak Kerja Cepat
Survei, Penilaian Publik...
Survei, Penilaian Publik terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Tinggi
Survei, Satryo Soemantri...
Survei, Satryo Soemantri Brodjonegoro Jadi Menteri dengan Penilaian Terburuk
Survei Indikator: Seskab...
Survei Indikator: Seskab Teddy Pejabat Baru yang Dinilai Moncer oleh Publik
Survei Indikator: Publik...
Survei Indikator: Publik Lebih Percaya Kejagung Dibandingkan KPK
Approval Rating Tembus...
Approval Rating Tembus 79 Persen, Bulan Madu Prabowo Belum Berakhir
Rekomendasi
Harta Kekayaan Megawati...
Harta Kekayaan Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut yang Viral Diduga Cekik Pramugari di Pesawat
Izin Operasional Habis,...
Izin Operasional Habis, Pelayanan RSUD dr. Husni Thamrin Natal Berhenti Sementara
Daftar Perusahaan yang...
Daftar Perusahaan yang Pernah Dipimpin dan Dikelola La Nyalla Mattalitti
Berita Terkini
Mantan Pimpinan KPK...
Mantan Pimpinan KPK Nurul Ghufron Lolos Seleksi Administrasi Calon Hakim Agung
17 menit yang lalu
Sidang Perdana Gugatan...
Sidang Perdana Gugatan Wanprestasi dan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar Bersamaan
20 menit yang lalu
161 Calon Hakim Agung...
161 Calon Hakim Agung dan 18 Hakim Ad Hoc HAM Lolos Seleksi Administrasi
31 menit yang lalu
Kejagung Ajukan Kasasi...
Kejagung Ajukan Kasasi terkait Vonis Lepas Kasus CPO
40 menit yang lalu
Kemenkum Segera Selesaikan...
Kemenkum Segera Selesaikan 8 RUU dan 3 RPP
48 menit yang lalu
2 Komjen Polisi Dimutasi...
2 Komjen Polisi Dimutasi setelah Lebaran 2025, Salah Satunya Mantan Ajudan SBY
56 menit yang lalu
Infografis
12 Kelompok yang Masuk...
12 Kelompok yang Masuk Daftar Teroris Global Versi AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved