Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi

Senin, 17 April 2023 - 07:39 WIB
loading...
A A A
I Nyoman Cantiasa merupakan salah satu Dansat-81 Kopassus yang meraih penghargaan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990. I Nyoman tercatat sebagai Dansat-81 Kopassus ke 9 yang menjabat selama dua tahun sejak 2010 hingga 2012

Selama mengabdi di Kopassus, pria kelahiran Buleleng, Bali 26 Juni 1967 ini merupakan prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tugas operasi di antaranya, Operasi Mapenduma pada 1996. Operasi yang dipimpin Danjen Kopassus Prabowo Subianto ini merupakan operasi militer membebaskan 26 peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik.

Kemudian operasi penanganan konflik sosial di Ambon, Maluku pada 2001 silam. Termasuk operasi pembebasan anak buah kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak di perairan Somalia pada 2011 lalu.

Karier militer pria kelahiran Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967 ini terbilang moncer. Berbagai posisi strategis pernah diembannya, di antaranya, Wadansubtim Den-81 Gultor/Kopassus, Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, kemudian Dansubtim 2 Den 81 Gultor /Kopassus serta Dantim Den 81 Gultor/Kopassus.

Saat berpangkat Letnan Kolonel (Letkol), I Nyoman diangkat menjadi Wadansat-81 Kopassus. Kemudian naik menjadi Dansat-81 Kopassus yang diikuti kenaikan pangkat menjadi Kolonel. Selanjutnya, Danpusdikpassus. Sempat memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 163/Wirasatya kemudian Danrem 173/Praja Vira Braja, I Nyoman Cantiasa kembali ditarik ke Kopassus menjadi Danjen Kopassus.

Kariernya terus menanjak, setelah menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, I Nyoman Cantiasa dipercaya mengemban jabatan sebagai Pangkogabwilhan III. Dengan tugas barunya tersebut, bintang emas di pundaknya bertambah menjadi tiga atau Letjen TNI.

2. Mayjen TNI (Purn) I Made Agra Sudiantara


Mayjen TNI (Purn) I Made Agra Sudiantara tercatat sebagai Dansat 81 Kopassus ke 6. Lulusan terbaik Akmil 1985 ini juga merupakan peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama dari kesatuan Infanteri Kopassus.

Bersama juniornya I Nyoman Cantiasa, pria kelahiran Klungkung, Bali pada 26 Maret 1962 ini juga pernah terlibat dalam Operasi Mapenduma di Papua. Selama mengabdi sebagai tentara, I Made Agra Sudiantara pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di Korps Baret Merah dan TNI.

Di antaranya, Komandan Yonif 403/Wirasada Pratista, Danyon 400/Raider, kemudian Dandim 0703/Cilacap serta Komandan Satuan (Dansat) 81 Gultor/Kopassus.

Selanjutnya diangkat menjadi Asops Kasdam Jaya, Dandrindam Iskandar Muda, Danrem 173/Praja Vira Braja, Pamen Den Mabesad, Waasops KSAD. Karier militernya terus menanjak dengan menjabat sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih, Staf Khusus KSAD dan terakhir Komandan Pussenif Kodiklat AD.

3. Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan


Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi


Luhut Binsar Pandjaitan merupakah tokoh militer yang sangat disegani di Indonesia. Pria yang kini menduduki jabatan Menko Marves juga merupakan peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik Akmil 1970 dari kesatuan Infanteri Kopassus.

Hampir sebagian besar hidup pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut) pada 28 September 1947 dihabiskan di Korps Baret Merah. Selama 30 tahun menjadi prajurit pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut, Luhut menorehkan banyak prestasi. Lewat tangan dinginnya, Luhut berhasil melakukan reorganisasi Kopassus.

Di antaranya, mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 Antiteror Kopassus yang kini bernama Sat 81 Kopassus (Dansat-81 Kopassus). Termasuk membentuk dan menjadi komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen 81/Antiteror Kopassus di Pusdikpassus.

Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste. Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987.

Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.

Selain itu, menjadi Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha. Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda pada Satgas Tempur Khusus, dalam Operasi Seroja. Saat itu Luhut meraih prestasi dan predikat sebagai komandan kompi terbaik dalam Operasi Seroja.

Prestasi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas membuat Luhut dipercaya membentuk dan mendirikan Detasemen 81 Gultor Kopassus sekaligus menjadi Komandan pertama Danden 81 Gultor/Kopassus. Tidak hanya itu, Luhut juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Asops Danjen Kopassus, Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus serta Danpusdikpassus.

Sempat memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Luhut kembali meraih prestasi sebagai Danrem terbaik se Indonesia. Luhut pecah bintang saat diangkat sebagai Wadan Pussenif, kemudian naik menjadi Danpussenif hingga akhirnya diangkat menjadi Dankodiklatad.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)