Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi

Senin, 17 April 2023 - 07:39 WIB
loading...
A A A
”Kita harus punya pasukan antiteror. Kalian berdua berangkat ke sana belajar dan kembali. Sesudah itu kalian membentuk dan melatih pasukan antiteror kita,” kata Prabowo menirukan ucapan Benny Moerdani Dikutip dari buku berjudul “Kepemimpinan Militer Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”.

"Pada 1981 sejak kembali dari Amerika, saya bersama Pak Luhut dipanggil Pak Benny Moerdani. Kami diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, sekolah antiteror GSG9. Setelah sekolah itu, kami diperintahkan membentuk pasukan antiteror yang kemudian diberi nama Detasemen 81 karena dibentuk pada 1981. Tidak lama kemudian, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla. Ini adalah salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu,” kenang Prabowo.

Menjelang pembentukan pasukan antiteror, Benny kemudian meminta Mayor Infanteri Luhut untuk menanyakan kepada Panglima ABRI Jenderal TNI M. Jusuf nama unit pasukan khusus antiteror saat berkunjung ke Markas Kopassandha di Cijantung, Jakarta Timur.

Mayor Luhut dan Kapten Prabowo kemudian menghadap dan mengusulkan nama Detasemen 81/Antiteror. Alasannya, karena dibentuk pada akhir 1981. Meskipun secara resmi Den-81/Antiteror ini berdiri pada 30 Juni 1982. ”Itu sudah betul. Saya setuju nama Detasemen 81/Antiteror,” jawab M. Jusuf.

Persetujuan itu diberikan karena angka 81 bila dijumlahkan hasilnya 9 di mana pesawat Hercules yang digunakan Jenderal M. Jusuf memiliki call sign A-1314. “Jumlah angkanya juga 9. Angka paling bagus itu,” kata Luhut menirukan ucapan M Jusuf.

“Itulah inti pasukan pilihan di antara pasukan pilihan di Kopassus pada waktu itu,” kata Luhut yang dinobatkan sebagai komandan pertama Den 81/Gultor dengan wakilnya Kapten Infanteri Prabowo Subianto.

Seiring perjalanan waktu, terjadi perubahan organisasi dari Den 81/Gultor Kopassus menjadi Sat 81/Gultor Kopassus lalu kemudian kini menjadi Satuan 81 Kopassus.

Saat ini, Dansat-81 Kopassus dijabat oleh Kolonel Inf. Charles Alling. Lulusan terbaik pendidikan Komando ini memimpin Sat-81 Kopassus sejak 25 Februari 2023. Sejak dibentuk, Sat-81 Kopassus ini sudah dipimpin 19 Komandan Satuan (Dansat). Dari jumlah tersebut tiga di antaranya merupakan peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.

Berikut ini tiga Dansat-81 Kopassus lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil):


Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi

1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Letjen TNI I Nyoman Cantiasa saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak 21 Januari 2022.

I Nyoman Cantiasa merupakan salah satu Dansat-81 Kopassus yang meraih penghargaan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990. I Nyoman tercatat sebagai Dansat-81 Kopassus ke 9 yang menjabat selama dua tahun sejak 2010 hingga 2012

Selama mengabdi di Kopassus, pria kelahiran Buleleng, Bali 26 Juni 1967 ini merupakan prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tugas operasi di antaranya, Operasi Mapenduma pada 1996. Operasi yang dipimpin Danjen Kopassus Prabowo Subianto ini merupakan operasi militer membebaskan 26 peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2365 seconds (0.1#10.140)