Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi
loading...
A
A
A
Di antaranya, mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 Antiteror Kopassus yang kini bernama Sat 81 Kopassus (Dansat-81 Kopassus). Termasuk membentuk dan menjadi komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen 81/Antiteror Kopassus di Pusdikpassus.
Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste. Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987.
Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.
Selain itu, menjadi Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha. Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda pada Satgas Tempur Khusus, dalam Operasi Seroja. Saat itu Luhut meraih prestasi dan predikat sebagai komandan kompi terbaik dalam Operasi Seroja.
Prestasi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas membuat Luhut dipercaya membentuk dan mendirikan Detasemen 81 Gultor Kopassus sekaligus menjadi Komandan pertama Danden 81 Gultor/Kopassus. Tidak hanya itu, Luhut juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Asops Danjen Kopassus, Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus serta Danpusdikpassus.
Sempat memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Luhut kembali meraih prestasi sebagai Danrem terbaik se Indonesia. Luhut pecah bintang saat diangkat sebagai Wadan Pussenif, kemudian naik menjadi Danpussenif hingga akhirnya diangkat menjadi Dankodiklatad.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste. Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987.
Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.
Selain itu, menjadi Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha. Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda pada Satgas Tempur Khusus, dalam Operasi Seroja. Saat itu Luhut meraih prestasi dan predikat sebagai komandan kompi terbaik dalam Operasi Seroja.
Prestasi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas membuat Luhut dipercaya membentuk dan mendirikan Detasemen 81 Gultor Kopassus sekaligus menjadi Komandan pertama Danden 81 Gultor/Kopassus. Tidak hanya itu, Luhut juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Asops Danjen Kopassus, Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus serta Danpusdikpassus.
Sempat memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Luhut kembali meraih prestasi sebagai Danrem terbaik se Indonesia. Luhut pecah bintang saat diangkat sebagai Wadan Pussenif, kemudian naik menjadi Danpussenif hingga akhirnya diangkat menjadi Dankodiklatad.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(cip)