Komisi III DPR Nilai Pemecatan Tiga Petugas Avsec AP II Berlebihan

Senin, 03 April 2023 - 21:00 WIB
loading...
Komisi III DPR Nilai Pemecatan Tiga Petugas Avsec AP II Berlebihan
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mempertanyakan keputusan pemecatan terhadap ketiga petugas Avsec AP II. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komisi III DPR mengkritisi pemecatan tiga petugas Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura II. Ketiganya dipecat lantaran video viral yang menunjukkan mereka menyambut kedatangan Habib Bahar bin Smith di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mempertanyakan keputusan pemecatan terhadap ketiga petugas tersebut. Bendahara Umum Partai Nasdem ini menilai langkah tersebut cenderung berlebihan.

“Saya lihat keputusan pemecatan tiga petugas Avsec tersebut cenderung berlebihan dan tergesa-gesa. Saya tidak menampik (tiga) petugas tersebut memang melakukan pelanggaran karena meninggalkan pos jaga. Tetapi yang jadi pertanyaan, apakah memang harus langsung berujung pemecatan?,” kata Sahroni Senin (3/3/2023).



Menurut Sahroni, Angkasa Pura II sebagai perusahaan BUMN yang sudah dewasa seharusnya menyikapi hal tersebut dengan lebih profesional. Semestinya perusahaan memberikan teguran dan sanksi-sanksi administratif terlebih dahulu sebelum pemecatan.

“Sepemahaman saya pelanggaran berat dalam pekerjaan itu seperti mencuri, korupsi, kekerasan, dan berbagai tindak penyelewengan lainnya. Nah dalam kasus ini kan kalau kita lihat pelanggarannya belum sejauh itu, seharusnya jatuhi SP (surat peringatan) dahulu. Bisa SP1, SP2, atau SP3 sesuai kebijakan perusahaan,” jelasnya.

Terakhir, legislator asal Tanjung Priok ini menambahkan, dirinya hanya tidak ingin tindakan semena-mena oleh perusahaan ini dibiarkan terjadi. Karena konteks yang berbeda, yang mana dia pun sebelumnya turut mendukung proses hukum terhadap Habib Bahar bin Smith.

“Jadi sekali lagi, ini bukan soal siapa tokoh yang ada di sana, tapi lebih kepada tindakan berlebihan dan tidak adil oleh perusahaan terhadap karyawannya. Sebab jika ini dibiarkan, saya takut budaya “asal pecat” ini jadi kebiasaan yang dimaklumi oleh perusahaan-perusahaan lainnya, terutama BUMN,” ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2117 seconds (0.1#10.140)