Menakar Elektabilitas Ganjar Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kamis, 30 Maret 2023 - 08:14 WIB
loading...
Menakar Elektabilitas...
Media sosial Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserbu netizen yang kesal karena Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Foto/Dok SINDO
A A A
JAKARTA - Media sosial Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserbu netizen yang kesal karena Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Situasi terkini di Tanah Air menjadi alasan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Nah, Ganjar merupakan salah satu tokoh di Tanah Air yang menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Tidak sedikit komentar netizen di akun Instagram Ganjar yang terkait Pilpres 2024.

“Jangan harap jadi presiden #tolakganjarjadipresiden,” kata akun azkhoirul***.





“Karena bapak telah merusak mimpi para anak2 muda dalam berkompetisi di piala dunia, saatnya rakyat merusak mimpi bapak jadi presiden ya,” kata akun timothyturan***.

Lalu, bagaimana elektabilitas Ganjar setelah diserbu netizen imbas Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif mengatakan bahwa sejauh ini banyak yang menganggap politik dan sepak bola itu harus dipisahkan. “Menurut saya, antara politik dan sepak bola sebaliknya memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan karena dalam setiap pengambilan kebijakan selagi masih membawa bendera negara, tentu tidak bisa dipisahkan antara kekuasaan dan kewenangan terutama dalam hubungan satu negara dengan negara lain,” kata Ikhwan kepada SINDOnews, Kamis (30/3/2023).



Namun, kata dia, yang menjadi perhatian khusus saat ini adalah momentum penolakan timnas Israel di Indonesia sangat dekat dengan hangatnya pembicaraan pilpres dan manuver-manuver politik yang dilakukan politikus dan partai politik untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas. Dia melihat partai politik tengah berusaha menaikkan popularitas dan elektabilitas dengan cara menarik simpati publik melalui isu-isu yang populis dengan tujuannya tidak lain menggaet para pemilih.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2072 seconds (0.1#10.140)