Konsisten Usut Kasus Korupsi, Kejaksaan Paling Dipercaya Publik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kejaksaan menjadi lembaga paling dipercaya masyarakat ketimbang institusi penegak hukum lainnya berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis, Minggu (26/3/2023) hari ini. Tingkat kepercayaan publik kepada Kejaksaan mencapai 80%.
Adapun peringkat kedua ditempati pengadilan dengan angka kepercayaan 76,1%. Kemudian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 72,9%, dan kepolisian 68,3%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingginya kepercayaan publik terhadap kejaksaan tidak lepas dari banyaknya kasus korupsi yang ditangani.
Baca juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik terhadap Polri Meningkat, Lewati Parpol dan DPR
"Kejaksaan belakangan relatif konsisten untuk terus menunjukkan kepada publik bahwa mereka komitmen dalam pemberantasan korupsi," katanya dalam paparan hasil survei secara daring, Minggu (26/3/2023).
Burhanuddin menyinggung laporan tahunan Indonesia Corruption Watch (ICW) 2022. Dalam laporan itu, kejaksaan menangani 405 kasus dengan 909 tersangka dan merugikan negara Rp39 triliun. Sedangkan KPK cuma mengusut 36 kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang merugikan negara Rp2,2 triliun dengan 150 tersangka. Kemudian, kepolisian menangani 138 kasus tipikor dengan 307 tersangka dan kerugian negara Rp1,3 triliun.
"ICW, misalnya, dalam rilis terakhirnya menunjukkan Kejaksaan adalah institusi penegak hukum yang paling banyak memberantas korupsi dengan nilai kerugian (negara akibat) korupsi paling tinggi. KPK merosot jauh," ujarnya.
Survei Indikator ini digelar 9-16 Februari 2023 dengan melibatkan 1.220 WNI se-Indonesia yang telah memiliki hak pilih sebagai responden. Penentuan sampel dengan metode simple random sampling, sedangkan tolerasi kesalahan sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Adapun peringkat kedua ditempati pengadilan dengan angka kepercayaan 76,1%. Kemudian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 72,9%, dan kepolisian 68,3%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingginya kepercayaan publik terhadap kejaksaan tidak lepas dari banyaknya kasus korupsi yang ditangani.
Baca juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik terhadap Polri Meningkat, Lewati Parpol dan DPR
"Kejaksaan belakangan relatif konsisten untuk terus menunjukkan kepada publik bahwa mereka komitmen dalam pemberantasan korupsi," katanya dalam paparan hasil survei secara daring, Minggu (26/3/2023).
Burhanuddin menyinggung laporan tahunan Indonesia Corruption Watch (ICW) 2022. Dalam laporan itu, kejaksaan menangani 405 kasus dengan 909 tersangka dan merugikan negara Rp39 triliun. Sedangkan KPK cuma mengusut 36 kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang merugikan negara Rp2,2 triliun dengan 150 tersangka. Kemudian, kepolisian menangani 138 kasus tipikor dengan 307 tersangka dan kerugian negara Rp1,3 triliun.
"ICW, misalnya, dalam rilis terakhirnya menunjukkan Kejaksaan adalah institusi penegak hukum yang paling banyak memberantas korupsi dengan nilai kerugian (negara akibat) korupsi paling tinggi. KPK merosot jauh," ujarnya.
Survei Indikator ini digelar 9-16 Februari 2023 dengan melibatkan 1.220 WNI se-Indonesia yang telah memiliki hak pilih sebagai responden. Penentuan sampel dengan metode simple random sampling, sedangkan tolerasi kesalahan sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(abd)