Peluncuran Kirab Pemilu 2024, Sebagai Sarana Integrasi Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan Kirab Pemilu 2024: Setahun Menuju Hari Pemungutan Suara dengan bertema “Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa” yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU secara serentak di delapan titik lokasi, Selasa (14/2/2023).
Delapan titik lokasi tersebut adalah KPU RI, KIP Aceh, KPU Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, KPU Provinsi Kalimantan Barat, KPU Provinsi Kalimantan Utara, KPU Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan KPU Provinsi Papua. Selain itu, acara disaksikan bersama di 38 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 514 KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Kepala Biro Partisipasi Hubungan Masyarakat KPU RI Cahyo Ariawan menyampaikan laporan kegiatan Peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024, di mana maksud serta tujuan kegiatan ini adalah untuk menyosialisasikan dan mengenalkan partai politik peserta pemilu 2024 seluas-luasnya kepada masyarakat.
“Maksud dan tujuan Peluncuran Kirab Pemilu 2024 menyosialisasikan dan mengenalkan partai politik peserta pemilu 2024 seluas luasnya kepada masyarakat, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses dan tata cara teknis penyelenggaraan pemilu tahun 2024,” ujar Cahyo Ariawan.
Ia melanjutkan, Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ini juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
Dalam Sambutannya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa setahun menuju hari pemungutan suara pemilu 2024 ditandai dengan peluncuran kirab dari tujuh titik di seluruh penjuru Indonesia.
Nantinya, akan dilakukan pengarakan bendera partai politik secara estafet sesuai dengan rute yang telah ditentukan dan berakhir di Kantor KPU Pusat pada November 2023. Hal tersebut menjadi simbol bahwa pemilu tidak hanya terjadi di pusat, namun justru dimulai dan dilaksanakan di daerah.
“Ini sebagai simbol bahwa pemilu tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi justru pemilu dimulai dan dilaksanakan di daerah. Semua anggota DPR, calon-calon yang akan berkompetisi itu, pemilih, konstituen, suara berasal dari daerah,” tutur Hasyim Asy’ari.
Pihaknya mengatakan bahwa pada 2024 juga akan digelar pilkada serentak. “Pada tahun yang sama akan digelar pilkada serentak untuk memilih 37 gubernur. “Walaupun provinsi kita ada 38, tapi ada satu daerah yang tidak ada pilkada secara langsung, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian juga akan digelar pilkada 514 kabupaten kota,” katanya.
Acara Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ini juga dihibur dengan penampilan tari-tarian dari tujuh daerah, yaitu tari Yosim Pancar dari Provinsi Jayapura, tari Kataga asal Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta tari Tide-Tide yang merupakan tarian khas dari Provinsi Maluku Utara.
Tidak hanya itu, terdapat pula tari Jugit Demaring dari Provinsi Kalimantan Barat, tari Tidayu asal Kalimantan Barat, tari Zapin dari Provinsi Kepulauan Riau, dan ditutup dengan penampilan tari Kembang Kipas dari Jakarta.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi yang dipimpin oleh Ketua KPU dan diikuti bersama-sama oleh penyelenggara pemilu, partai politik, dan stakeholder.
Adapun isi dari deklarasi tersebut adalah:
Kami penyelenggara pemilu dan seluruh pemangku kepentingan pemilu, menyatakan dan berkomitmen untuk:
1. Mewujudkan Pemilu Tahun 2024 sebagai sarana integrasi bangsa.
2. Melaksanakan Pemilu Tahun 2024 secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia , Jujur, dan Adil.
3. Melaksanakan Pemilu Tahun 2024 yang berintegritas dan bertanggung jawab terhadap proses dan hasil.
4. Mewujudkan Pemilu Tahun 2024 untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan diucapkan dan ditandatangani deklarasi tersebut, kemudian di akhir acara Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ditandai dengan pengibaran bendera kirab dan estafet bendera partai politik yang dimulai dari titik paling timur Indonesia, yaitu Jayapura dan berakhir di KPU Pusat, Jakarta.
Delapan titik lokasi tersebut adalah KPU RI, KIP Aceh, KPU Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, KPU Provinsi Kalimantan Barat, KPU Provinsi Kalimantan Utara, KPU Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan KPU Provinsi Papua. Selain itu, acara disaksikan bersama di 38 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 514 KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Kepala Biro Partisipasi Hubungan Masyarakat KPU RI Cahyo Ariawan menyampaikan laporan kegiatan Peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024, di mana maksud serta tujuan kegiatan ini adalah untuk menyosialisasikan dan mengenalkan partai politik peserta pemilu 2024 seluas-luasnya kepada masyarakat.
“Maksud dan tujuan Peluncuran Kirab Pemilu 2024 menyosialisasikan dan mengenalkan partai politik peserta pemilu 2024 seluas luasnya kepada masyarakat, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses dan tata cara teknis penyelenggaraan pemilu tahun 2024,” ujar Cahyo Ariawan.
Ia melanjutkan, Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ini juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
Dalam Sambutannya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa setahun menuju hari pemungutan suara pemilu 2024 ditandai dengan peluncuran kirab dari tujuh titik di seluruh penjuru Indonesia.
Nantinya, akan dilakukan pengarakan bendera partai politik secara estafet sesuai dengan rute yang telah ditentukan dan berakhir di Kantor KPU Pusat pada November 2023. Hal tersebut menjadi simbol bahwa pemilu tidak hanya terjadi di pusat, namun justru dimulai dan dilaksanakan di daerah.
“Ini sebagai simbol bahwa pemilu tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi justru pemilu dimulai dan dilaksanakan di daerah. Semua anggota DPR, calon-calon yang akan berkompetisi itu, pemilih, konstituen, suara berasal dari daerah,” tutur Hasyim Asy’ari.
Pihaknya mengatakan bahwa pada 2024 juga akan digelar pilkada serentak. “Pada tahun yang sama akan digelar pilkada serentak untuk memilih 37 gubernur. “Walaupun provinsi kita ada 38, tapi ada satu daerah yang tidak ada pilkada secara langsung, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian juga akan digelar pilkada 514 kabupaten kota,” katanya.
Acara Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ini juga dihibur dengan penampilan tari-tarian dari tujuh daerah, yaitu tari Yosim Pancar dari Provinsi Jayapura, tari Kataga asal Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta tari Tide-Tide yang merupakan tarian khas dari Provinsi Maluku Utara.
Tidak hanya itu, terdapat pula tari Jugit Demaring dari Provinsi Kalimantan Barat, tari Tidayu asal Kalimantan Barat, tari Zapin dari Provinsi Kepulauan Riau, dan ditutup dengan penampilan tari Kembang Kipas dari Jakarta.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi yang dipimpin oleh Ketua KPU dan diikuti bersama-sama oleh penyelenggara pemilu, partai politik, dan stakeholder.
Adapun isi dari deklarasi tersebut adalah:
Kami penyelenggara pemilu dan seluruh pemangku kepentingan pemilu, menyatakan dan berkomitmen untuk:
1. Mewujudkan Pemilu Tahun 2024 sebagai sarana integrasi bangsa.
2. Melaksanakan Pemilu Tahun 2024 secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia , Jujur, dan Adil.
3. Melaksanakan Pemilu Tahun 2024 yang berintegritas dan bertanggung jawab terhadap proses dan hasil.
4. Mewujudkan Pemilu Tahun 2024 untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan diucapkan dan ditandatangani deklarasi tersebut, kemudian di akhir acara Peluncuran Kirab Pemilu 2024 ditandai dengan pengibaran bendera kirab dan estafet bendera partai politik yang dimulai dari titik paling timur Indonesia, yaitu Jayapura dan berakhir di KPU Pusat, Jakarta.
(atk)