Ketua Aliansi Kebangsaan: Ada Campur Tangan Tuhan Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Sabtu, 18 Maret 2023 - 15:09 WIB
loading...
Ketua Aliansi Kebangsaan: Ada Campur Tangan Tuhan Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo menyebut ada campur tangan Tuhan YME dalam sejarah bangsa Indonesia. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Sejarah bangsa Indonesia bukan satu kondisi hasil rekayasa manusia. Diyakini ada campur tangan Tuhan Yang Maha Esa (YME) dalam pembentukan negara ini.

Hal itu disampaikan Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo saat berbicara di acara Diskusi Kebangsaan bertajuk “Peran Agama dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Paradigma Pancasila” yang digelar secara virtual.

Hadir dalam diskusi tersebut, sejumlah narasumber antara lain Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komaruddin Hidayat, Dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Jakarta Pendeta Martin L Sinaga, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dengan moderator Dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta IIf Fikirani Ihsani.



"Kita syukuri anugerah Tuhan atas kebinekaan bangsa kita ini. Sila kesatu Pancasila “Ketuhanan YME” telah memancarkan dan menurunkan nilai-nilai turunannya (derivative value) ke dalam empat sila di bawahnya," katanya, Sabtu (18/3/2023).

Menurut Pontjo, bila dicermati baik-baik proses panjang perkembangan peradaban bangsa Indonesia yang semula merupakan kumpulan dari peradaban bangsa-bangsa di Nusantara, kemudian pada 1908 mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya menghimpun diri menjadi satu bangsa. Selanjutnya menyatakan Sumpah Pemuda Indonesia pada 1928 sebagai satu bangsa, hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945 menyatakan diri sebagai satu negara dan bangsa Republik Indonesia.



"Hanya karena kehendak dan izin Tuhan YME, bangsa Indonesia yang Bhineka dalam ras, budaya, dan agama ini berkehendak dan mampu mempersatukan diri menjadi satu bangsa, bangsa Indonesia," kata Pontjo.

Ponco mengatakan, tokoh-tokoh pendiri bangsa Indonesia telah meletakkan empat paradigma dasar untuk melaksanakan pembangunan memajukan peradaban bangsa Indoneisa yakni, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, konsep Negara Kesatuan RI, dan UUD 1945 yang berisi Pembukaan beserta Batang Tubuhnya. "Bhineka Tunggal Ika menggambarkan kondisi terberi (given condition) bangsa kita. Kebinekaan agama yang lahir dari perjalanan," kata Pontjo.

Menurut Pontjo, agama telah menjadi sumber dari rasa kemanusiaan yang adil dan beradab dalam diri manusia Indonesia. Agama merupakan muara dari persamaan kehendak bersatu dalam satu kesatuan bangsa yang beragama dalam diri semua warganegara Indonesia yang Bhineka.

Sedangkan, Bentuk Negara Kesatuan RI merupakan hasil konsensus nasional di antara para tokoh pendiri bangsa yang berasal dari semua suku-bangsa dan agama di Nusantara. Selanjutnya, agama telah memancarkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosialbudaya bangsa, yang pada gilirannya telah menjadi pedoman berperilaku manusia Indonesia yang beragama.

"Agama telah mengajarkan Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah (pemimpin) semua makhluk ciptaan-Nya di dunia. Ajaran ini telah menjadi sumber berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia di dalam membangun peradabannya di tengah-tengah lingkungan alam semesta yang menjadi sumber kehidupannya," kata dia.

Selain itu, kata Pontjo, agama telah menumbuhkan rasa cinta manusia kepada Tuhannya Sang Pencipta, rasa cinta kepada sesama manusia dan rasa cinta manusia kepada alam semesta sekelilingnya di mana mereka hidup. Cinta telah menumbuhkan rasa saling mengasihi dan hormat di antara sesama manusia, hingga tumbuhlah budaya musyawarah mufakat, dan tumbuh pula kebutuhan menjaga keadilan sosial dalam berbagi kesejahteraan di antara sesama warganegara.

"Agama telah menumbuhkan rasa estetika dalam diri umat manusia. Nilai estetika yang halus telah merangsang dan sekaligus menantang kemampuan logika manusia untuk mengkonstruksi bentuk fisik dari satu hasil karya yang indah disamping sifat fungsionalnya,” kata Pontjo.

Sebagaimana diketahui agama telah menjadi sumber perkembangan budaya dan peradaban bangsa Indonesia. Kemudian, Pancasila merupakan ideologi bagi kehidupan berbangsa bernegara Republik Indonesia, yang selanjutnya telah mewujud dalam bentuk konstitusi negara, UUD 1945. Di mana pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tadi, terkandung penjabaran dari misi negara dalam mencapai cita-cita nasional Indonesia.

“Peran agama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia yang berperadaban, merupakan satu kunci penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini," ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3285 seconds (0.1#10.140)