Ketua Aliansi Kebangsaan: Ada Campur Tangan Tuhan Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
loading...
A
A
A
Sedangkan, Bentuk Negara Kesatuan RI merupakan hasil konsensus nasional di antara para tokoh pendiri bangsa yang berasal dari semua suku-bangsa dan agama di Nusantara. Selanjutnya, agama telah memancarkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosialbudaya bangsa, yang pada gilirannya telah menjadi pedoman berperilaku manusia Indonesia yang beragama.
"Agama telah mengajarkan Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah (pemimpin) semua makhluk ciptaan-Nya di dunia. Ajaran ini telah menjadi sumber berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia di dalam membangun peradabannya di tengah-tengah lingkungan alam semesta yang menjadi sumber kehidupannya," kata dia.
Selain itu, kata Pontjo, agama telah menumbuhkan rasa cinta manusia kepada Tuhannya Sang Pencipta, rasa cinta kepada sesama manusia dan rasa cinta manusia kepada alam semesta sekelilingnya di mana mereka hidup. Cinta telah menumbuhkan rasa saling mengasihi dan hormat di antara sesama manusia, hingga tumbuhlah budaya musyawarah mufakat, dan tumbuh pula kebutuhan menjaga keadilan sosial dalam berbagi kesejahteraan di antara sesama warganegara.
"Agama telah menumbuhkan rasa estetika dalam diri umat manusia. Nilai estetika yang halus telah merangsang dan sekaligus menantang kemampuan logika manusia untuk mengkonstruksi bentuk fisik dari satu hasil karya yang indah disamping sifat fungsionalnya,” kata Pontjo.
Sebagaimana diketahui agama telah menjadi sumber perkembangan budaya dan peradaban bangsa Indonesia. Kemudian, Pancasila merupakan ideologi bagi kehidupan berbangsa bernegara Republik Indonesia, yang selanjutnya telah mewujud dalam bentuk konstitusi negara, UUD 1945. Di mana pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tadi, terkandung penjabaran dari misi negara dalam mencapai cita-cita nasional Indonesia.
“Peran agama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia yang berperadaban, merupakan satu kunci penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini," ucapnya.
"Agama telah mengajarkan Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah (pemimpin) semua makhluk ciptaan-Nya di dunia. Ajaran ini telah menjadi sumber berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia di dalam membangun peradabannya di tengah-tengah lingkungan alam semesta yang menjadi sumber kehidupannya," kata dia.
Selain itu, kata Pontjo, agama telah menumbuhkan rasa cinta manusia kepada Tuhannya Sang Pencipta, rasa cinta kepada sesama manusia dan rasa cinta manusia kepada alam semesta sekelilingnya di mana mereka hidup. Cinta telah menumbuhkan rasa saling mengasihi dan hormat di antara sesama manusia, hingga tumbuhlah budaya musyawarah mufakat, dan tumbuh pula kebutuhan menjaga keadilan sosial dalam berbagi kesejahteraan di antara sesama warganegara.
"Agama telah menumbuhkan rasa estetika dalam diri umat manusia. Nilai estetika yang halus telah merangsang dan sekaligus menantang kemampuan logika manusia untuk mengkonstruksi bentuk fisik dari satu hasil karya yang indah disamping sifat fungsionalnya,” kata Pontjo.
Sebagaimana diketahui agama telah menjadi sumber perkembangan budaya dan peradaban bangsa Indonesia. Kemudian, Pancasila merupakan ideologi bagi kehidupan berbangsa bernegara Republik Indonesia, yang selanjutnya telah mewujud dalam bentuk konstitusi negara, UUD 1945. Di mana pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tadi, terkandung penjabaran dari misi negara dalam mencapai cita-cita nasional Indonesia.
“Peran agama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia yang berperadaban, merupakan satu kunci penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini," ucapnya.
(cip)