Gencarkan Gerakan Zakat dan Wakaf, Kemenag Gandeng Mahasiswa Jadi Influencer
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah gencar-gencarnya mendorong gerakan zakat dan wakaf sebagai salah satu pilar pertumbuhan sekaligus ketahanan ekonomi umat dan daerah.
Sejalan dengan gerakan tersebut, pemerintah dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) semakin intens memberikan literasi sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat lebih zakat-wakaf bagi kesejahteraan bangsa dan negara.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag Tarmizi Tohor mengatakan berbagai cara yang efektif, salah satunya menggandeng mahasiswa dari berbagai universitas se-Indonesia sebagai speaker sekaligus influencer literasi sekaligus eduksi zakat dan wakaf saat ini tengah dilakukan.
“Contohnya, kami menggandeng Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq Jember melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam prodi Manajemen Zakat Wakaf, menggelar kuliah Umum bagi mahasiswa bertemakan Mendongkrak Animo Masyarakat Dengan Literasi Zakat Wakaf,” ujar Tarmizi Tohor kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).
Acara yang turut dihadiri oleh Rektor Prof Dr Babun Suharto dan Dekan FEBI Dr Khamdan, lanjut Tarmizi, ternyata diikuti sangat antusias seluruh civitas akademik kampus dan mahasiswa prodi Manajemen Zakat Wakaf.
Dalam paparannya, putera asli Kabupaten Meranti ini menyampaikan bahwasanya zakat wakaf di Indonesia telah menjadi rujukan dunia Islam melalui survei World Giving Index 2022. Dalam survei tersebut, Tarmizi menyebut Indonesia dikenal sebagai negara dermawan yang memiliki tanah wakaf terluas, lembaga amil dan nazhir terbanyak.
Karena itu, harus diimbangi dengan kompetensi sumber daya manusia khususnya Amil dan Nazhir agar tata kelola zakat dan wakaf semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
"Adanya prodi Manajemen Zakat Wakaf di UIN KHAS Jember, sejatinya menjadi langkah strategis untuk menyiapkan SDM pengelolaan zakat wakaf di Indonesia,” tutur Tarmizi.
Tarmizi menyebutkan ada 5 langkah strategis kolaborasi mahasiswa Manajemen Zakat Wakaf bersama Kemenag untuk membentuk SDM pengelola zakat wakaf yang prima. Pertama, perlunya sertifikasi Amil dan Nazhir bagi mahasiswa sebagai bekal pendamping ijazah ketika wisuda, lalu di dilanjutkan dengan pendirian laboratorium zakat wakaf sebagai praktikum mahasiswa.
Langkah ketiga, menciptakan harmonisasi yang baik dalam kolaborasi kampus dengan BAZNAS, LAZ, BWI dan Nazhir diprogram magang kampus sehingga terciptanya korelasi teori dan praktik. Keempat, disediakan atau tersedia lokasi kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa di lokasi pemberdayaan zakat, kampung zakat, dan program wakaf produktif.
“Dan kelima, mahasiswa bisa berkontribusi sebagai pendamping proses sertifikasi tanah wakaf bagi sebagai pengamanan aset wakaf sehingga 45% tanah wakaf dapat tersertifikatkan,” jelas Tarmizi.
Rencananya, Direktorat Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag akan meningkatkan intensitas kegiatan literasi sekaligus edukasi ke mahasiswa seluruh Indonesia agar pemahaman akan pentingnya zakat dan wakaf bagi umat.
“Kami yakin, mahasiswa sebagai speaker sekaligus influancer, mampu memberikan pemahaman penuh dan utuh terkait zakat-wakaf ke segenap rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote,” pungkas Tarmizi.
Sejalan dengan gerakan tersebut, pemerintah dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) semakin intens memberikan literasi sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat lebih zakat-wakaf bagi kesejahteraan bangsa dan negara.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag Tarmizi Tohor mengatakan berbagai cara yang efektif, salah satunya menggandeng mahasiswa dari berbagai universitas se-Indonesia sebagai speaker sekaligus influencer literasi sekaligus eduksi zakat dan wakaf saat ini tengah dilakukan.
“Contohnya, kami menggandeng Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq Jember melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam prodi Manajemen Zakat Wakaf, menggelar kuliah Umum bagi mahasiswa bertemakan Mendongkrak Animo Masyarakat Dengan Literasi Zakat Wakaf,” ujar Tarmizi Tohor kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).
Acara yang turut dihadiri oleh Rektor Prof Dr Babun Suharto dan Dekan FEBI Dr Khamdan, lanjut Tarmizi, ternyata diikuti sangat antusias seluruh civitas akademik kampus dan mahasiswa prodi Manajemen Zakat Wakaf.
Dalam paparannya, putera asli Kabupaten Meranti ini menyampaikan bahwasanya zakat wakaf di Indonesia telah menjadi rujukan dunia Islam melalui survei World Giving Index 2022. Dalam survei tersebut, Tarmizi menyebut Indonesia dikenal sebagai negara dermawan yang memiliki tanah wakaf terluas, lembaga amil dan nazhir terbanyak.
Karena itu, harus diimbangi dengan kompetensi sumber daya manusia khususnya Amil dan Nazhir agar tata kelola zakat dan wakaf semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
"Adanya prodi Manajemen Zakat Wakaf di UIN KHAS Jember, sejatinya menjadi langkah strategis untuk menyiapkan SDM pengelolaan zakat wakaf di Indonesia,” tutur Tarmizi.
Tarmizi menyebutkan ada 5 langkah strategis kolaborasi mahasiswa Manajemen Zakat Wakaf bersama Kemenag untuk membentuk SDM pengelola zakat wakaf yang prima. Pertama, perlunya sertifikasi Amil dan Nazhir bagi mahasiswa sebagai bekal pendamping ijazah ketika wisuda, lalu di dilanjutkan dengan pendirian laboratorium zakat wakaf sebagai praktikum mahasiswa.
Langkah ketiga, menciptakan harmonisasi yang baik dalam kolaborasi kampus dengan BAZNAS, LAZ, BWI dan Nazhir diprogram magang kampus sehingga terciptanya korelasi teori dan praktik. Keempat, disediakan atau tersedia lokasi kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa di lokasi pemberdayaan zakat, kampung zakat, dan program wakaf produktif.
“Dan kelima, mahasiswa bisa berkontribusi sebagai pendamping proses sertifikasi tanah wakaf bagi sebagai pengamanan aset wakaf sehingga 45% tanah wakaf dapat tersertifikatkan,” jelas Tarmizi.
Rencananya, Direktorat Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag akan meningkatkan intensitas kegiatan literasi sekaligus edukasi ke mahasiswa seluruh Indonesia agar pemahaman akan pentingnya zakat dan wakaf bagi umat.
“Kami yakin, mahasiswa sebagai speaker sekaligus influancer, mampu memberikan pemahaman penuh dan utuh terkait zakat-wakaf ke segenap rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote,” pungkas Tarmizi.
(kri)