Kebijakan AS terhadap China: Ketika Kebenaran Dikorbankan demi Keuntungan Politik

Senin, 13 Maret 2023 - 15:29 WIB
loading...
Kebijakan AS terhadap...
Harryanto Aryodiguno, Ph.D, Lecturer at International Relations Study Programs, President University Indonesia. Foto/Dok Pribadi
A A A
Harryanto Aryodiguno, Ph.D
Lecturer at International Relations Study Programs, President University Indonesia

Artikel ini membahas situasi dan tren hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) saat ini, serta menyoroti kesalahan dan penyimpangan kebijakan AS terhadap China. Menurut penulis, tindakan AS telah melanggar hukum internasional dan aturan global, sehingga merugikan pembangunan China dan mengancam perdamaian dan pembangunan dunia.

Penulis berpendapat bahwa AS harus memperlakukan China dengan kebijakan yang benar dan menghormati kepentingan inti China serta hak-hak pembangunan dalam negeri China. Dengan cara ini, hubungan China-AS dapat dibangun secara sehat dan stabil, serta mendorong pembangunan bersama dunia.

Pidato Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada konferensi pers dari dua sesi National People's Congress (NPC) dan Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) menunjukkan pandangan China tentang hubungan China-AS yang dianggap oleh AS sebagai persaingan. Namun, menurut Qin Gang, AS sebenarnya menahan dan menekan China dalam semua aspek, dan memandang hubungan ini sebagai pemikiran permainan Zero-sum. Qin Gang juga menunjukkan bahwa tujuan AS adalah membuat China tidak mampu melawan atau merespons, namun hal ini tidak mungkin dilakukan.



Dalam rangka membangun hubungan China-AS yang sehat dan saling menguntungkan, penulis berpendapat bahwa AS harus memperbaiki pandangan mereka tentang China dan mengadopsi pendekatan yang lebih kooperatif dan berorientasi pada dialog. Dengan begitu, kedua negara dapat mencapai tujuan bersama dan mendorong perdamaian serta pembangunan global yang berkelanjutan.

Kedua negara besar, AS dan China, selalu menghadapi tantangan dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Namun, dialog dan komunikasi tetap menjadi kunci penyelesaian masalah dan peningkatan hubungan di antara keduanya. Karena China dan AS memiliki kepentingan dan sudut pandang yang berbeda, mereka harus dapat bekerja sama atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menghormati untuk mencapai situasi yang saling menguntungkan.

Dalam upaya untuk membangun hubungan yang sehat dan stabil, China telah menekankan bahwa hubungan China-AS harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan perlindungan kepentingan inti masing-masing negara. Hal ini penting agar hubungan China-AS dapat berkembang secara sehat dan stabil, yang tidak hanya menjadi perhatian kedua negara, tetapi juga seluruh komunitas internasional.

Dalam kaitannya dengan ekonomi global, China dan AS memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dunia dan stabilitas perdagangan serta investasi. Oleh karena itu, perkembangan dan stabilitas hubungan China-AS menjadi sangat penting bagi kedua negara dan seluruh dunia.

Dengan kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati, diharapkan China dan AS dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dan membangun hubungan yang harmonis serta saling menguntungkan bagi kedua negara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2280 seconds (0.1#10.140)