MUI Minta Pemerintah Berani Tolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023

Kamis, 09 Maret 2023 - 12:56 WIB
loading...
MUI Minta Pemerintah Berani Tolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim (tengah) meminta pemerintah bersikap tegas tak membuka diri dengan Israel dalam keikutsertaan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Foto/MUI
A A A
JAKARTA - Kedatangan Timnas Israel U-20 beserta para suporternya untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendapat banyak penolakan. Beberapa di antaranya adalah BDS Indonesia, MER-C, Aqsa Working Group (AWG), Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) dan lain-lain.

Merespons hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim meminta pemerintah bersikap tegas tak membuka diri dengan Israel. Menurutnya, hal itu harus dipertahankan sepanjang Israel masih menjajah bangsa Palestina.



"Sikap tegas tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel ini harus dipertahankan dan dijaga dengan sepenuh hati selama Israel masih terus menjajah bangsa Palestina," ujar Sudarnoto dalam keterangannya. Rabu (8/3/2023).

"Jangan ada celah sedikitpun dengan alasan apa pun untuk mengkhianati amanat Pembukaan UUD 1945 dan merusak komitmen Presiden sehingga membuka ruang bagi Israel untuk masuk ke Indonesia melalui jalur apa pun, termasuk jalur Piala Dunia Sepak Bola U-20," jelas dia.



Pemerintah lanjutnya harus terus menjaga amanah Pembukaan UUD 1945, komitmen Presiden dan kehormatan atau marwah bangsa dan negara Indonesia dengan sepenuh hati.

"Tampillah dengan berani dan tegas menolak kehadiran rombongan Israel masuk ke wilayah Indonesia untuk Piala Dunia Sepak Bola U-20," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemerintah dan para pejabat tinggi termasuk PSSI seharusnya mencontoh Presiden Soekarno yang tegas dan berani menolak kehadiran kontingan Israel di even Asian Games tahun 1962 karena Israel adalah penjajah.

Meskipun harus keluar dari IOC, akan tetapi dengan penolakan ini Indonesia saat itu justru memperoleh posisi politik yang diperhitungkan secara internasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)