Profil Partai Buruh: Ideologi, Asas hingga Sejarahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Buruh resmi menjadi salah satu peserta pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang. Kepastian itu telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersamaan dengan 16 partai lainnya yang menjadi peserta pemilu.
Partai berwarna oranye ini mengusung ideologi Pancasila yang bertumpu pada sila ke-2 dan ke-5. Partai buruh dalam pemilu tahun 2024 mendatang mendapatkan nomor urut ke-6.
Partai Buruh telah didirikan oleh 4 Konferensi Serikat pekerja dan juga 50 federasi pekerja tingkat nasional, forum guru dan tenaga honorer serta organisasi petani terbesar di Indonesia.
Baca juga : Ini Alasan Partai Buruh Akan Kembali Dibangkitkan
Partai ini berasaskan Negara Sejahtera atau Welfare State dengan moto “We are the Working Class”. Sesuai dengan namanya, partai buruh telah menyasar pemilihnya yang berasal dari kalangan marjinal dan kalangan pekerja.
Berikut 13 platform perjuangan Partai Buruh:
1. Kedaulatan Rakyat
2. Lapangan Kerja
3. Anti Korupsi
4. Jaminan sosial yang meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pengangguran, Jaminan Pendidikan, Jaminan Perumahan, Jaminan Air Bersih, hingga Jaminan Makanan untuk Rakyat
5. Kedaulatan Pangan (tanah, benih, pupuk, anti impor beras untuk petani), Kedaulatan Ikan, dan Kedaulatan Ternak
6. Upah Layak
7. Pajak untuk Kesejahteraan Rakyat
Hubungan Industrial antara lain Tolak Outsourcing, Tolak Karyawan Kontrak Berkepanjangan, Pesangon yang Layak, jam Kerja yang Manusiawi,
8. Perlindungan Buruh Perempuan, Kerja Layak, Tolak Buruh Kasar TKA, Tolak Pemagangan, dan Tolak PHK yang dipermudah
9. Perlindungan Perempuan dan Anak Muda
10. Lingkungan Hidup, Masyarakat Adat, dan HAM
11. Kesejahteraan dan status PNS untuk Seluruh Guru dan Tenaga Honorer
12. Pemberdayaan Disabilitas
13. Membangun Kekuatan BUMN dan Koperasi
Baca juga : Partai Buruh Bangkit Kembali, Dideklarasikan 5 Oktober 2021
Selama menjadi partai politik, Partai Buruh telah menggunakan nama yang berbeda yaitu : Partai Buruh Nasional (1998), Partai Buruh Sosial Demokrat (2005) dan Partai Buruh (2009).
Pendirian kembali dilakukan pada tahun 2021 di Jakarta, yang sekaligus menetapkan Said Iqbal sebagai Ketua Umum (Ketum) atau Presiden partai periode 2021-2026.
Sebelum dilantik menjadi seorang Presiden partai, Said Iqbal dikenal dengan aktivis buruh sejak tahun 1992 silam. Kala itu dirinya menjadi pemimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi.
Sepanjang sejarahnya di organisasi buruh, sejumlah jabatan pernah diembannya seperti PC SP LEM SPSI, PC FSPMI, Sekretaris DPP FSPMI, Central Committee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, Pengurus Pusat ILO badan PBB.
Selain itu dirinya juga pernah meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elizabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.
Jabatan terakhir yang diembannya dalam organisasi buruh adalah sebagai Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) selama 3 periode, sejak 2012 silam hingga terpilih kembali pada 2017 dan ditetapkan secara aklamasi (pengukuhan) 2021.
Dalam kepengurusannya Partai Buruh yang baru, Said Iqbal telah didampingi oleh beberapa pengurus seperti Agus Supriyadi di posisi Wakil Ketum (Waketum), Ferri Nuzarli sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Agus Ruli Ardiansyah sebagai Ketua Majelis Nasional.
Selain itu, melansir dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), bahwa Partai Buruh memiliki 81 Pengurus dengan keterwakilan perempuan sebesar 32,10 persen atau 26 jumlah pengurus perempuan.
Partai berwarna oranye ini mengusung ideologi Pancasila yang bertumpu pada sila ke-2 dan ke-5. Partai buruh dalam pemilu tahun 2024 mendatang mendapatkan nomor urut ke-6.
Partai Buruh telah didirikan oleh 4 Konferensi Serikat pekerja dan juga 50 federasi pekerja tingkat nasional, forum guru dan tenaga honorer serta organisasi petani terbesar di Indonesia.
Baca juga : Ini Alasan Partai Buruh Akan Kembali Dibangkitkan
Partai ini berasaskan Negara Sejahtera atau Welfare State dengan moto “We are the Working Class”. Sesuai dengan namanya, partai buruh telah menyasar pemilihnya yang berasal dari kalangan marjinal dan kalangan pekerja.
13 Platform Perjuangan dari Partai Buruh
Untuk memperjuangkan pemilihnya, Partai Buruh telah membawa 13 isu pokok yang akan diperjuangkan. Isu tersebut berisi tentang kesejahteraan untuk masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah.Berikut 13 platform perjuangan Partai Buruh:
1. Kedaulatan Rakyat
2. Lapangan Kerja
3. Anti Korupsi
4. Jaminan sosial yang meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pengangguran, Jaminan Pendidikan, Jaminan Perumahan, Jaminan Air Bersih, hingga Jaminan Makanan untuk Rakyat
5. Kedaulatan Pangan (tanah, benih, pupuk, anti impor beras untuk petani), Kedaulatan Ikan, dan Kedaulatan Ternak
6. Upah Layak
7. Pajak untuk Kesejahteraan Rakyat
Hubungan Industrial antara lain Tolak Outsourcing, Tolak Karyawan Kontrak Berkepanjangan, Pesangon yang Layak, jam Kerja yang Manusiawi,
8. Perlindungan Buruh Perempuan, Kerja Layak, Tolak Buruh Kasar TKA, Tolak Pemagangan, dan Tolak PHK yang dipermudah
9. Perlindungan Perempuan dan Anak Muda
10. Lingkungan Hidup, Masyarakat Adat, dan HAM
11. Kesejahteraan dan status PNS untuk Seluruh Guru dan Tenaga Honorer
12. Pemberdayaan Disabilitas
13. Membangun Kekuatan BUMN dan Koperasi
Ideologi Partai
Ideologi dari Partai Buruh adalah Pancasila yang bertumpu pada sila kedua dan sila kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Baca juga : Partai Buruh Bangkit Kembali, Dideklarasikan 5 Oktober 2021
Asas Partai
Negara Sejahtera atau Welfare StateSejarah Partai Buruh
Partai Buruh merupakan sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998. Sejak berdirinya partai ini telah mengikuti pelaksanaan pemilu pada tahun 1999, 2004 dan tahun 2009.Selama menjadi partai politik, Partai Buruh telah menggunakan nama yang berbeda yaitu : Partai Buruh Nasional (1998), Partai Buruh Sosial Demokrat (2005) dan Partai Buruh (2009).
Pendirian kembali dilakukan pada tahun 2021 di Jakarta, yang sekaligus menetapkan Said Iqbal sebagai Ketua Umum (Ketum) atau Presiden partai periode 2021-2026.
Sebelum dilantik menjadi seorang Presiden partai, Said Iqbal dikenal dengan aktivis buruh sejak tahun 1992 silam. Kala itu dirinya menjadi pemimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi.
Sepanjang sejarahnya di organisasi buruh, sejumlah jabatan pernah diembannya seperti PC SP LEM SPSI, PC FSPMI, Sekretaris DPP FSPMI, Central Committee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, Pengurus Pusat ILO badan PBB.
Selain itu dirinya juga pernah meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elizabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.
Jabatan terakhir yang diembannya dalam organisasi buruh adalah sebagai Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) selama 3 periode, sejak 2012 silam hingga terpilih kembali pada 2017 dan ditetapkan secara aklamasi (pengukuhan) 2021.
Dalam kepengurusannya Partai Buruh yang baru, Said Iqbal telah didampingi oleh beberapa pengurus seperti Agus Supriyadi di posisi Wakil Ketum (Waketum), Ferri Nuzarli sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Agus Ruli Ardiansyah sebagai Ketua Majelis Nasional.
Selain itu, melansir dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), bahwa Partai Buruh memiliki 81 Pengurus dengan keterwakilan perempuan sebesar 32,10 persen atau 26 jumlah pengurus perempuan.
(bim)