Resmikan Tujuh Revitalisasi SMK, Ganjar Wujudkan Teaching Industry di Jawa Tengah
loading...
A
A
A
SURAKARTA - Teaching industry yang diimpikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri perlahan terwujud.
Tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah telah mendapatkan dukungan nyata dari sembilan perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI. Bahkan di tujuh sekolah tersebut sudah dibangun dan diberikan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan, serta sesuai skill labour.
"Tadi ada dari kawan-kawan (pengusaha) mengatakan bukan SMK yang butuh industri, tetapi industri yang butuh SMK. Itu pernyataan yang bagus. Hari ini ada sembilan perusahaan besar yang membantu SMK-SMK yang ada di Jawa Tengah. Alhamdulillah ini sudah ada kurang lebih 7 yang dibantu, ini bagus sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing," kata Ganjar usai meresmikan tujuh revitalisasi SMK di SMKN 8 Surakarta, Rabu (1/3/2023).
Menurut Ganjar, keterlibatan pemerintah dan dunia usaha dalam mendesain perencanaan bersama itu sudah tepat. Artinya kebutuhan tenaga kerja dari industri dapat disuplai dan dipenuhi oleh sekolah vokasi atau SMK.
Ganjar menjelaskan, ada beberapa SMK di Jawa Tengah yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMKN 2 Kendal dan SMK Tunas Harapan Pati.
Sedangkan sembilan perusahaan yang termasuk dalam konsorsium itu adalah Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group dan First Resources.
"Ini sungguh bagus. Tadi pagi saya lari lihat beberapa SMK tenyata untuk yang boga dibantu peralatan dapur, mereka sudah praktik dan masakannya enak. Untuk kesenian, ini ada Konser Hall mini yang mereka bisa menampilkan karya-karya dengan baik," katanya.
Setelah revitalisasi tujuh SMK itu, Ganjar akan terus menggandeng industri untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan SMK. Ia sudah mengajukan beberapa sekolah lain agar fasilitasnya ditingkatkan sesuai kebutuhan industri saat ini. Baik dalam bentuk infrastruktur maupun bantuan alat dari perusahaan.
"Nah hari ini saya coba propose lagi beberapa sekolah yang lain agar fasilitas sekolahnya lebih bagus dan kami pengen mengundang siswa-siswa yang, maaf, dari keluarga miskin agar aksesnya lebih banyak lagi. Tiga sekolah yang sudah ada akan ditambah 15 sehingga kami punya 18. Mereka akan bisa mendapatkan akses itu dengan baik dan dibantu oleh perusahaan-perusahaan swasta ini harapan kami lebih canggih lagi," tuturnya.
Puncak dari kerja sama sekolah dengan industri tersebut adalah teaching industry. Jadi pelajar sudah mulai dibiasakan menggunakan alat dan praktik sehingga ketika lulus sudah siap bekerja.
Tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah telah mendapatkan dukungan nyata dari sembilan perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI. Bahkan di tujuh sekolah tersebut sudah dibangun dan diberikan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan, serta sesuai skill labour.
"Tadi ada dari kawan-kawan (pengusaha) mengatakan bukan SMK yang butuh industri, tetapi industri yang butuh SMK. Itu pernyataan yang bagus. Hari ini ada sembilan perusahaan besar yang membantu SMK-SMK yang ada di Jawa Tengah. Alhamdulillah ini sudah ada kurang lebih 7 yang dibantu, ini bagus sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing," kata Ganjar usai meresmikan tujuh revitalisasi SMK di SMKN 8 Surakarta, Rabu (1/3/2023).
Menurut Ganjar, keterlibatan pemerintah dan dunia usaha dalam mendesain perencanaan bersama itu sudah tepat. Artinya kebutuhan tenaga kerja dari industri dapat disuplai dan dipenuhi oleh sekolah vokasi atau SMK.
Ganjar menjelaskan, ada beberapa SMK di Jawa Tengah yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMKN 2 Kendal dan SMK Tunas Harapan Pati.
Sedangkan sembilan perusahaan yang termasuk dalam konsorsium itu adalah Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group dan First Resources.
"Ini sungguh bagus. Tadi pagi saya lari lihat beberapa SMK tenyata untuk yang boga dibantu peralatan dapur, mereka sudah praktik dan masakannya enak. Untuk kesenian, ini ada Konser Hall mini yang mereka bisa menampilkan karya-karya dengan baik," katanya.
Setelah revitalisasi tujuh SMK itu, Ganjar akan terus menggandeng industri untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan SMK. Ia sudah mengajukan beberapa sekolah lain agar fasilitasnya ditingkatkan sesuai kebutuhan industri saat ini. Baik dalam bentuk infrastruktur maupun bantuan alat dari perusahaan.
"Nah hari ini saya coba propose lagi beberapa sekolah yang lain agar fasilitas sekolahnya lebih bagus dan kami pengen mengundang siswa-siswa yang, maaf, dari keluarga miskin agar aksesnya lebih banyak lagi. Tiga sekolah yang sudah ada akan ditambah 15 sehingga kami punya 18. Mereka akan bisa mendapatkan akses itu dengan baik dan dibantu oleh perusahaan-perusahaan swasta ini harapan kami lebih canggih lagi," tuturnya.
Puncak dari kerja sama sekolah dengan industri tersebut adalah teaching industry. Jadi pelajar sudah mulai dibiasakan menggunakan alat dan praktik sehingga ketika lulus sudah siap bekerja.