Meningkatnya Pengaruh China di Asia Tenggara dan Dampaknya terhadap Hubungan Internasional
loading...
A
A
A
Selain masalah Laut China Selatan, Indonesia dan China juga memiliki kerja sama keamanan seperti kontra-terorisme dan pemberantasan kejahatan transnasional. Kerja sama ini akan membantu meningkatkan rasa saling percaya dan hubungan persahabatan antara kedua negara, serta memberikan kontribusi pada perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan.
Dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral, Indonesia dan China berkomitmen untuk terus meningkatkan dialog dan kerja sama di semua bidang, serta menghormati dan memahami posisi masing-masing terkait isu-isu yang sensitif. Meskipun China dan Indonesia memiliki pandangan yang berbeda dalam isu Laut China Selatan, kedua negara berharap dapat menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan melalui perundingan damai serta mempertahankan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Singkatnya, Indonesia dan China memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan, serta memperkuat hubungan bilateral untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Indonesia dan China juga memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan, serta memperkuat hubungan bilateral untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
China selalu menekankan bahwa masalah Laut China Selatan harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi antara negara-negara yang berkepentingan langsung, serta menentang campur tangan pihak luar. Ini adalah sikap konsisten yang ditekankan oleh China.
Selain itu, China juga telah berkomitmen untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan melalui "Kode Etik Laut China Selatan" dan mekanisme lainnya. China juga mendukung upaya bersama untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan di Laut China Selatan melalui konsultasi damai mengenai isu Laut China Selatan.
Meskipun China dan Indonesia memiliki posisi yang berbeda dalam isu Laut China Selatan, keduanya memiliki tujuan yang sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Dengan memperkuat komunikasi dan kerja sama, serta meningkatkan rasa saling percaya, keduanya dapat memahami posisi dan kepentingan masing-masing, meningkatkan kerja sama, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, sehingga memberikan rasa aman yang lebih besar kepada negara-negara di Asia tenggara.
Dalam hubungan kedua negara, penulis mencoba menjelaskannya dari sudut pandang yang berbeda. Dari perspektif teori realis, kerja sama antara Indonesia dan China di Laut China Selatan dapat dikatakan sebagai kerja sama pragmatis, yaitu kerja sama untuk mewujudkan kepentingan bersama atas dasar kepentingan nasional masing-masing.
Dari perspektif teori liberal, kerja sama antara Indonesia dan China di Laut China Selatan dapat dikatakan sebagai kerja sama institusional, yaitu kedua belah pihak mewujudkan kepentingan bersama melalui mekanisme dan aturan kelembagaan yang sama. Misalnya, kedua belah pihak mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan melalui mekanisme seperti "Kode Etik Laut China Selatan" dan bersama-sama mendorong pengembangan wilayah Laut China Selatan.
Kerja sama kelembagaan semacam ini membutuhkan tingkat kesepakatan tertentu antara kedua pihak dalam hal nilai-nilai umum dan sistem politik, tetapi pengaturan kelembagaan juga dapat digunakan untuk mengatasi perbedaan dan mencapai kerja sama.
Dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral, Indonesia dan China berkomitmen untuk terus meningkatkan dialog dan kerja sama di semua bidang, serta menghormati dan memahami posisi masing-masing terkait isu-isu yang sensitif. Meskipun China dan Indonesia memiliki pandangan yang berbeda dalam isu Laut China Selatan, kedua negara berharap dapat menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan melalui perundingan damai serta mempertahankan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Singkatnya, Indonesia dan China memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan, serta memperkuat hubungan bilateral untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Indonesia dan China juga memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan, serta memperkuat hubungan bilateral untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
China selalu menekankan bahwa masalah Laut China Selatan harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi antara negara-negara yang berkepentingan langsung, serta menentang campur tangan pihak luar. Ini adalah sikap konsisten yang ditekankan oleh China.
Selain itu, China juga telah berkomitmen untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan melalui "Kode Etik Laut China Selatan" dan mekanisme lainnya. China juga mendukung upaya bersama untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan di Laut China Selatan melalui konsultasi damai mengenai isu Laut China Selatan.
Meskipun China dan Indonesia memiliki posisi yang berbeda dalam isu Laut China Selatan, keduanya memiliki tujuan yang sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Dengan memperkuat komunikasi dan kerja sama, serta meningkatkan rasa saling percaya, keduanya dapat memahami posisi dan kepentingan masing-masing, meningkatkan kerja sama, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, sehingga memberikan rasa aman yang lebih besar kepada negara-negara di Asia tenggara.
Dalam hubungan kedua negara, penulis mencoba menjelaskannya dari sudut pandang yang berbeda. Dari perspektif teori realis, kerja sama antara Indonesia dan China di Laut China Selatan dapat dikatakan sebagai kerja sama pragmatis, yaitu kerja sama untuk mewujudkan kepentingan bersama atas dasar kepentingan nasional masing-masing.
Dari perspektif teori liberal, kerja sama antara Indonesia dan China di Laut China Selatan dapat dikatakan sebagai kerja sama institusional, yaitu kedua belah pihak mewujudkan kepentingan bersama melalui mekanisme dan aturan kelembagaan yang sama. Misalnya, kedua belah pihak mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan melalui mekanisme seperti "Kode Etik Laut China Selatan" dan bersama-sama mendorong pengembangan wilayah Laut China Selatan.
Kerja sama kelembagaan semacam ini membutuhkan tingkat kesepakatan tertentu antara kedua pihak dalam hal nilai-nilai umum dan sistem politik, tetapi pengaturan kelembagaan juga dapat digunakan untuk mengatasi perbedaan dan mencapai kerja sama.