Berjeda Cerita

Rabu, 01 Maret 2023 - 08:37 WIB
loading...
A A A
Cerita-cerita persembahan lima pengarang tak harus mendapat catatan (kritis) berselera HB Jassin. Pada masa lalu, tokoh itu biasa melakukan pemilihan dan pemberian catatan atas cerita-cerita. Ia berperan sebagai redaktur dan kritikus sastra. Ia pun menjadi dokumentator. Hal terpenting tentu menjadikan buku berjudul Menjelang Kadjang masuk koleksi dokumentasi untuk mengerti sastra bertumbuh di Pare. Kita belum perlu melakukan penilaian ketat atas kehadiran buku sederhana dari pengarang-pengarang sibuk mengurusi bahasa Inggris.

Buku juga belum diharuskan mendapat tatapan akademik berselera Maman S Mahayana. Pada suatu masa, ia pernah sibuk dengan menilai dan menerangkan cerita pendek. Kita justru mengangguk saja atas pembuatan dan pemenuhan janji lima pengarang gara-gara bertemu di Pare. Mereka memilih “bermain-main” dengan cerita tanpa patokan-patokan untuk berhasil dimuat di koran, majalah, atau situs sastra. Cerita-cerita mereka dinikmati saja tanpa janji bakal dijadikan sasaran penilaian oleh mahasiswa menggarap skripsi atau diamati menggunakan selera kritik sastra dianut Maman S Mahayana.

Buku berjudul Menjelang Kadjang hadir tanpa dalih-dalih mengenai nasib halaman-halaman sastra di koran sedang “berdebar” atau pemuatan cerita-cerita di pelbagai situs sastra makin berlimpah. Lima orang menulis cerita-cerita. Buku pun terbit tanpa pengumuman berlebihan minta perhatian. Mereka sadar cerita-cerita itu tak usah berurusan dengan koran atau situs sastra. Cerita-cerita memilih “berjalan” menemui para pembaca-pembaca tak muluk dalam pamrih bersastra. Begitu.

Judul : Menjelang Kadjang dan Cerita Lainnya

Penulis : Fildzah SNF, Indi Irawan, Yulia Tan, Nayla Fitri,

Rena Yanita S, Uun Nurcahyanti

Penerbit : Mlaku, Pare

Cetak : 2022

Tebal : 180 halaman

QRCBN : 6212142324863
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)