Bawaslu Ajak Anak Muda Gotong Royong Cegah Pelanggaran Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) mengajak generasi muda gotong royong meningkatkan partisipasi dalam pencegahan pelanggaran dan sengketa proses Pemilu 2024 . Generasi muda didorong melek informasi guna meningkatkan kualitas demokrasi.
“Untuk itu, generasi muda harus melek informasi guna meningkatkan kualitas demokrasi," kata Anggota Bawaslu Totok Hariyono dalam seminar nasional bertema Keterbukaan Informasi Publik dalam Mendorong Aksesitas Generasi Z yang Berperan Aktif untuk Sukses Pemilu 2024 di Bandung, Senin (27/2/2023).
Dia menuturkan, berkaca pada perhelatan Pemilu 2019, terjadi fenomena berita politik hoaks, ujaran kebencian, dan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang menyesatkan masyarakat. Bahkan, digunakan untuk menyerang lawan politik.
"Untuk itu Bawaslu mengharapkan peran generasi muda melalui pengawasan partisipatif gotong royong menciptakan iklim keterbukaan informasi pada Pemilu Tahun 2024," ujar Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa dan Hukum Bawaslu itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, konsep kolaborasi gotong royong Bawaslu dengan generasi muda salah satunya dengan menyosialisasikan kepada generasi muda untuk aktif mencari tahu proses, tahapan, dan jadwal Pemilu 2024. Dia melanjutkan, generasi muda juga harus diminta aktif mengecek apabila sudah memiliki hak pilih namun belum terdaftar dalam data pemilih serta melaporkan ke Posko Kawal Hak Pilih Bawaslu.
"Generasi muda yang sadar terhadap haknya untuk melaporkan kepada Bawaslu jika terjadi potensi pelanggaran-pelanggaran pemilu," pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik menilai peran pemuda terutama generasi Z sangat penting. Keterlibatan generasi muda dalam berpartisipasi akan sangat memberikan arti bagi proses penyelenggara pemilu yang berjalan dengan aman damai dan demokratis.
"Dalam ajang pemilu inilah para generasi muda harus mengambil peran, bukan hanya berdiam diri saja dan bersikap tak acuh," katanya.
“Untuk itu, generasi muda harus melek informasi guna meningkatkan kualitas demokrasi," kata Anggota Bawaslu Totok Hariyono dalam seminar nasional bertema Keterbukaan Informasi Publik dalam Mendorong Aksesitas Generasi Z yang Berperan Aktif untuk Sukses Pemilu 2024 di Bandung, Senin (27/2/2023).
Dia menuturkan, berkaca pada perhelatan Pemilu 2019, terjadi fenomena berita politik hoaks, ujaran kebencian, dan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang menyesatkan masyarakat. Bahkan, digunakan untuk menyerang lawan politik.
"Untuk itu Bawaslu mengharapkan peran generasi muda melalui pengawasan partisipatif gotong royong menciptakan iklim keterbukaan informasi pada Pemilu Tahun 2024," ujar Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa dan Hukum Bawaslu itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, konsep kolaborasi gotong royong Bawaslu dengan generasi muda salah satunya dengan menyosialisasikan kepada generasi muda untuk aktif mencari tahu proses, tahapan, dan jadwal Pemilu 2024. Dia melanjutkan, generasi muda juga harus diminta aktif mengecek apabila sudah memiliki hak pilih namun belum terdaftar dalam data pemilih serta melaporkan ke Posko Kawal Hak Pilih Bawaslu.
"Generasi muda yang sadar terhadap haknya untuk melaporkan kepada Bawaslu jika terjadi potensi pelanggaran-pelanggaran pemilu," pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik menilai peran pemuda terutama generasi Z sangat penting. Keterlibatan generasi muda dalam berpartisipasi akan sangat memberikan arti bagi proses penyelenggara pemilu yang berjalan dengan aman damai dan demokratis.
"Dalam ajang pemilu inilah para generasi muda harus mengambil peran, bukan hanya berdiam diri saja dan bersikap tak acuh," katanya.
(rca)