3 Implikasi Pertemuan Surya Paloh-AHY dan Deklarasi Anies Baswedan oleh PKS

Jum'at, 24 Februari 2023 - 07:37 WIB
loading...
3 Implikasi Pertemuan Surya Paloh-AHY dan Deklarasi Anies Baswedan oleh PKS
Pertemuan Surya Paloh dengan AHY ditambah pengumuman Anies Baswedan sebagai capres 2024 oleh PKS memicu percepatan finalisasi koalisi-koalisi lain. Foto: Antara
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (22/2/2023). Selain menjadi kunjungan balasan Surya Paloh, pertemuan di Kantor Partai Demokrat ini dianggap penting untuk menentukan tindak lanjut Koalisi Perubahan menghadapi Pemilu 2024.

Dalam jumpa pers seusai pertemuan, Surya Paloh menyebut AHY sangat pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

"Lihat saja, orang yang berdiri di sebelah saya ini, potongan ganteng semuanya. Ini masalah bagaimana pun juga keputusan akhir ada di tangan capres. Dari awal saya katakan mengenai masalah cawapres, dari sejak awal deklarasi serahkan kepada capres. Kalau nanya pendapat, saya cocok," kata Paloh.

Pernyataan Surya Paloh ini menunjukkan lelehnya titik beku yang selama ini “menghambat” Koalisi Perubahan untuk unjuk gigi lewat deklarasi. Titik beku itu adalah cawapres pendamping Anies. Bukan rahasia lagi, selain AHY yang disorongkan Demokrat, PKS menginginkan kadernya, Ahmad Heryawan, untuk mendampingi Anies.



Sementara Nasdem yang sejak awal menytakan menyerahkan urusan cawapres kepada Anies, secara tersirat kurang sreg dengan kedua nama ini. Salah satu alasannya karena dianggap tidak menambah suara. Selain itu, Nasdem disebut-sebut punya jago di luar kader parpol.

Tetapi pertemuan Surya Paloh-AHY untuk sementara melenyapkan masalah tersebut. Terlebih, kemarin PKS secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung di Piilpres 2024.

Analis politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memprediksi ada tiga implikas dari pertemuan Paloh-AHY. Pertama, pertemuan tersebut memicu percepatan puncak deklarasi Koalisi Perubahan sebelum Ramadhan. Hal ini gayung bersambut dengan deklarasi Anies oleh PKS.

Umam melihat negosiasi di antara Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah selesai. Pernyataan Paloh bahwa AHY merupakan sosok yang “lebih dari pantas” untuk mendampingi Anies sebagai cawapres menegaskan tidak ada resistensi atau hambatan soal cawapres di lingkaran koalisi tiga parpol ini.

Bila benar demikian, Koalisi Perubahan ini tinggal melangkah ke tahap berikutnya, misalnya menyegerakan pembentukan sekretariat bersama untuk mengefektifkan koordinasi pemanasan mesin politik.

”Selama ini, alotnya proses negosiasi di Koalisi Perubahan tampaknya terletak pada penentuan nama cawapres serta skema kompensasi yang dinegosiasikan. Jika penentuan cawapres memang sudah selesai, maka koalisi perubahan sedang proses finalisasi menuju akad pengesahan koalisi,” ujar dia dalam pernyataan tertulis, dikutip Jumat (24/2/2023).



Bila deklarasi bisa dilakukan sebelum Ramadhan, kata Umam. Koalisi Perubahan berpeluang menjadi gerbong koalisi pertama yang memiliki infrastruktur politik lengkap serta menuntaskan perdebatan capres-cawapres.

Hal ini berpotensi memunculkan implikasi yang kedua. “Manuver ini berpeluang memicu percepatan finalisasi koalisi-koalisi lainnya, atau mereka akan kehilangan momentum politik jelang satu tahun menuju Pemilu 2024,” tutur Umam.

Implikasi ketiga, bila benar duet Anies-AHY terwujud, peluang terjadinya snowball effect atau efek bola salju cukup besar. Menurut Umam, berdasarkan data survei lintas lembaga, elektabilitas Anies akan terdongkrak cukup signifikan ketika disandingkan dengan AHY.

Pencawapresan AHY dipandang dapat memberikan insentif elektoral kepada Anies. AHY dengan Partai Demokrat-nya akan mampu membawa Anies-yang selama ini dihantam para rivalnya dengan stigma kanan-konservatif- untuk bergerak ke tengah.

”Karakter politik moderat dan nasionalis-religius akan lebih kuat kalau Anies-AHY berlayar. Jika pesan ini disosialisasikan dengan baik dan dideklarasikan lebih cepat, maka berpeluang menghadirkan snowball effect yang bisa mengonsolidasikan basis pemilih loyal yang bersumber dari swing voters dan undecided voters,” ujar dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1462 seconds (0.1#10.140)