Prinsip Show Don’t Tell (SDT) dalam Sinetron di Indonesia

Minggu, 19 Februari 2023 - 11:04 WIB
loading...
A A A
Sayangnya, semangat menggunakan gaya SDT belum banyak dimiliki para sineas Indonesia, khususnya mereka yang membuat sinetron. Sinetron Indonesia banyak melanggar prinsip SDT dan beberapa pelanggaran prinsip SDT adalah:

1. Isi hati tokoh disuarakan lewat voice over

Dalam banyak adegan sinetron ditampilkan seorang tokoh yang sedang khawatir, lalu muncullah suara hatinya yang berkata semisal, “Jangan-jangan dia marah kepadaku.” Padahal kekhawatiran seringkali cukup ditunjukkan dengan ekspresi si tokoh dalam konteks adegan tersebut.

2. Isi hati tokoh disuarakan secara verbal

Adegan semisal sama seperti yang digambarkan di atas diucapkan sendiri oleh si tokoh kepada dirinya sendiri.

3. Hitam putih penggambaran tokoh antagonis protagonis

Penggambaran tokoh yang sangat naif, tokoh jahat ditampilkan sangat jahat, sebaliknya tokoh baik ditampilkan sangat baik. Ini bukan cuma melanggar prinsip SDT, melainkan juga menabrak prinsip plausibilitas (kebolehjadian) cerita bergenre realis.

4. Terlalu banyak jeda adegan

Seringkali digambarkan dalam sinetron Indonesia, semisal saat tokoh A terkejut saat bertemu tokoh B, keterkejutannya digambarkan dalam jeda yang terlampau panjang. Sama seperti penjelasan nomor 3, hal ini juga melanggar prinsip SDT dan plausibilitas cerita realis.

5. Iklan terang-terangan dalam adegan
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)