Kemdikbud Luncurkan Forum Pengarah Vokasi untuk Dukung Link & Match
loading...
A
A
A
Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan upaya pemerintah terkait vokasi telah sejalan dengan misi asosiasi yakni agar dunia usaha terlibat secara aktif dalam mengembangkan vokasi, termasuk memberikan dorongan dengan adanya pilot project menjadi mitra pendidikan di wilayah yang disepakati untuk pembentukan lembaga serupa di berbagai daerah.
APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik, urai Hariyadi.
APINDO tengah memfokuskan perhatian pada penguatan fondasi Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang meliputi percepatan standardisasi dan sertifikasi serta pelatihannya. APINDO juga memberikan perhatian pada terwujudnya ekosistem dalam hal sistem perencanaan tenaga kerja, industrial council hingga sistem pendanaan. Hal terpenting dari fokus tersebut adalah memastikan program yang sejalan dengan strategi dunia industri.
Untuk lebih meningkatkan efektivitas vokasi, sistem pendidikan harus berkaitan dengan ketenagakerjaan Untuk itu sangat penting untuk mengembangkan ekosistem terkait. Sebagai contoh, perlunya sertifikasi yang dikaitkan dengan sistem kompensasi atau skala upah, serta kompensasi berbasis kompetensi, terangnya.
Sementara itu Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menambahkan, dengan upaya sinergi bersama dunia industri dan dunia kerja, sekolah vokasi ke depannya dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya serap tinggi di industri.
Dengan pendidikan vokasi yang lebih mumpuni, ke depannya kita akan melihat antrean masuk SMK atau Politeknik. Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya, tutup Wikan.
Adapun tugas dan tanggung jawab yang akan dijalankan rumah vokasi mencakup: 1) Memberikan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program pengembangan pendidikan vokasi, meliputi kurikulum, asesmen, akreditasi, model pembelajaran, praktik kerja lapangan, pengembangan sumber daya manusia pendidikan vokasi, dan sarana prasarana pembelajaran; 2) Memberikan masukan berupa informasi job title yang dibutuhkan oleh industri serta memberikan rekomendasi job title kepada industri terkait ketersediaan lulusan pendidikan vokasi;3) Memberikan rekomendasi pelatihan berbasis industri bagi pendidik dan tenaga kependidikan; 4) Memberikan rekomendasi peningkatan atau pengembangan sarana prasarana yang digunakan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi; 5) Memfasilitasi rekrutmen lulusan dan pola ikatan dinas untuk peserta didik pendidikan vokasi, dan ; 6) Memfasilitasi kerja sama dalam hal riset terapan dan pengembangan; dan Memfasilitasi pendidik tamu dari industri mengajar di pendidikan vokasi. (syarif)
APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik, urai Hariyadi.
APINDO tengah memfokuskan perhatian pada penguatan fondasi Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang meliputi percepatan standardisasi dan sertifikasi serta pelatihannya. APINDO juga memberikan perhatian pada terwujudnya ekosistem dalam hal sistem perencanaan tenaga kerja, industrial council hingga sistem pendanaan. Hal terpenting dari fokus tersebut adalah memastikan program yang sejalan dengan strategi dunia industri.
Untuk lebih meningkatkan efektivitas vokasi, sistem pendidikan harus berkaitan dengan ketenagakerjaan Untuk itu sangat penting untuk mengembangkan ekosistem terkait. Sebagai contoh, perlunya sertifikasi yang dikaitkan dengan sistem kompensasi atau skala upah, serta kompensasi berbasis kompetensi, terangnya.
Sementara itu Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menambahkan, dengan upaya sinergi bersama dunia industri dan dunia kerja, sekolah vokasi ke depannya dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya serap tinggi di industri.
Dengan pendidikan vokasi yang lebih mumpuni, ke depannya kita akan melihat antrean masuk SMK atau Politeknik. Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya, tutup Wikan.
Adapun tugas dan tanggung jawab yang akan dijalankan rumah vokasi mencakup: 1) Memberikan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program pengembangan pendidikan vokasi, meliputi kurikulum, asesmen, akreditasi, model pembelajaran, praktik kerja lapangan, pengembangan sumber daya manusia pendidikan vokasi, dan sarana prasarana pembelajaran; 2) Memberikan masukan berupa informasi job title yang dibutuhkan oleh industri serta memberikan rekomendasi job title kepada industri terkait ketersediaan lulusan pendidikan vokasi;3) Memberikan rekomendasi pelatihan berbasis industri bagi pendidik dan tenaga kependidikan; 4) Memberikan rekomendasi peningkatan atau pengembangan sarana prasarana yang digunakan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi; 5) Memfasilitasi rekrutmen lulusan dan pola ikatan dinas untuk peserta didik pendidikan vokasi, dan ; 6) Memfasilitasi kerja sama dalam hal riset terapan dan pengembangan; dan Memfasilitasi pendidik tamu dari industri mengajar di pendidikan vokasi. (syarif)
(ars)