Kemdikbud Luncurkan Forum Pengarah Vokasi untuk Dukung Link & Match
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan Forum Pengarah Vokasi (Rumah Vokasi) sebagai bagian dari rangkaian program yang sesuai dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Rabu (15/7/2020) melalui live streaming Youtube.
Tujuan utama dari gerakan ini agar program studi satuan pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.
Pembentukan forum yang menghadirkan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI). Forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya link & match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
Pembentukan Rumah Vokasi ditandai dengan kegiatan peluncuran secara daring oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang kemudian diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbud dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar, serta perwakilan Lembaga/Asosiasi/DUDI sebagai anggota forum pengarah vokasi.
Mendikbud menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis. Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan pernikahan massal atau link & match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. Rumah Vokasi akan menjadi salah satu wadah bagi para aktor yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut, terang Mendikbud dalam gelar wicara.
Pernikahan massal melalui Rumah Vokasi akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan IDUKA antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.
“Rumah Vokasi diharapkan dapat memberikan masukan, rekomendasi, dan fasilitasi dalam pengembangan pendidikan vokasi," pesan Mendikbud.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Jerman pada 2016.
"Pembentukan ekosistem ini didahului dengan pilot model untuk program kemitraan dunia industri dan dunia kerja dengan dunia pendidikan. Hingga saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan sudah siap mendukung pengembangan vokasi," jelasnya.
Tujuan utama dari gerakan ini agar program studi satuan pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.
Pembentukan forum yang menghadirkan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI). Forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya link & match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
Pembentukan Rumah Vokasi ditandai dengan kegiatan peluncuran secara daring oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang kemudian diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbud dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar, serta perwakilan Lembaga/Asosiasi/DUDI sebagai anggota forum pengarah vokasi.
Mendikbud menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis. Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan pernikahan massal atau link & match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. Rumah Vokasi akan menjadi salah satu wadah bagi para aktor yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut, terang Mendikbud dalam gelar wicara.
Pernikahan massal melalui Rumah Vokasi akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan IDUKA antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.
“Rumah Vokasi diharapkan dapat memberikan masukan, rekomendasi, dan fasilitasi dalam pengembangan pendidikan vokasi," pesan Mendikbud.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Jerman pada 2016.
"Pembentukan ekosistem ini didahului dengan pilot model untuk program kemitraan dunia industri dan dunia kerja dengan dunia pendidikan. Hingga saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan sudah siap mendukung pengembangan vokasi," jelasnya.