Kemendikbud dan Kemenristek Digabung, Bagaimana Nasib Bambang dan Nadiem?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin kencang berhembus. Pihak istana bahkan menyebut bahwa perombakan kabinet akan terjadi dalam waktu dekat.
Rencana reshuffle kabinet ini timbul ke permukaan setelah pembentukan Kementerian Investasi dan meleburnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) .
Menanggapi itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai posisi Mendikbud Nadiem Makarim 50:50. Menurutnya, Kemungkinan Nadiem kembali dipilih untuk mengisi jabatan kementerian gabungan itu bisa saja terjadi.
"Mendikbudnya bisa Nadiem lagi bisa juga ganti.Sedangkan, Bambang Brodjonegoro kemungkinan digeser jadi kepala otorita Ibu Kota Negara yang baru," kata Ujang ketika dihubungi MNC Media, Rabu (14/4/2021).
Terkait posisi menteri di Kementerian Investasi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebut nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Akan tetapi, segala keputusan, sambungnya meruoakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.
"Kelihatannya masih Bahlil, karena kan Bahlil saat ini Kepala BKPN. Dia naik jadi Menteri investasi. Tapi apapun itu, tetap keputusan ada di tangan Presiden Jokowi," tuturnya.
Ketika ditanyakan lebih lanjut soal pernyataan Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer yang menyebut sedikitnya lima menteri Kabinet Indonesia Maju yang layak diganti, Ujang mengaku heran. Pasalnya, salah satu nama yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kemungkinan besar tidak akan diganti.
Dia menilai Presiden enggan mencopot Pratikno dari jabatan tersebut. Hal itu dikarenakan, Pratikno merupakan orang kepercayaan atau tangan kanan eks Wali Kota Surakarta tersebut.
Selain Pratikno, empat menteri lainnya yang perlu di-reshuffle antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menkominfo Jhonny G. Plate, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
"Soal Jokowi Mania yang ingin mereshuffle menteri-menteri di atas itu hak mereka. Namun persoalannya apakah Presiden Jokowinya mau. Kan enggak mungkin mereshuffle Mensesneg Pratikno, karena Pratikno tangan kanan Presiden Jokowi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya,Ketua Relawan JoMan, Immanuel Ebenezer menyebut salah satu menteri yang diganti yakni Mensesneg Pratikno. Sebab, Pratikno kerap kali merugikan Jokowi dalam beberapa pengambilan keputusan.
"Menurut kita Pratikno ini menteri yang selalu menjerumuskan presiden dalam jurang politik, menurut saya bahaya sekali," kata pria disapa Noel dalam diskusi daring bertajuk 'Reshuffle Kabinet Sebuah Kenisyacaan', Selasa 13 April 2021.
Rencana reshuffle kabinet ini timbul ke permukaan setelah pembentukan Kementerian Investasi dan meleburnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) .
Menanggapi itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai posisi Mendikbud Nadiem Makarim 50:50. Menurutnya, Kemungkinan Nadiem kembali dipilih untuk mengisi jabatan kementerian gabungan itu bisa saja terjadi.
"Mendikbudnya bisa Nadiem lagi bisa juga ganti.Sedangkan, Bambang Brodjonegoro kemungkinan digeser jadi kepala otorita Ibu Kota Negara yang baru," kata Ujang ketika dihubungi MNC Media, Rabu (14/4/2021).
Terkait posisi menteri di Kementerian Investasi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebut nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Akan tetapi, segala keputusan, sambungnya meruoakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.
"Kelihatannya masih Bahlil, karena kan Bahlil saat ini Kepala BKPN. Dia naik jadi Menteri investasi. Tapi apapun itu, tetap keputusan ada di tangan Presiden Jokowi," tuturnya.
Ketika ditanyakan lebih lanjut soal pernyataan Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer yang menyebut sedikitnya lima menteri Kabinet Indonesia Maju yang layak diganti, Ujang mengaku heran. Pasalnya, salah satu nama yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kemungkinan besar tidak akan diganti.
Dia menilai Presiden enggan mencopot Pratikno dari jabatan tersebut. Hal itu dikarenakan, Pratikno merupakan orang kepercayaan atau tangan kanan eks Wali Kota Surakarta tersebut.
Selain Pratikno, empat menteri lainnya yang perlu di-reshuffle antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menkominfo Jhonny G. Plate, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
"Soal Jokowi Mania yang ingin mereshuffle menteri-menteri di atas itu hak mereka. Namun persoalannya apakah Presiden Jokowinya mau. Kan enggak mungkin mereshuffle Mensesneg Pratikno, karena Pratikno tangan kanan Presiden Jokowi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya,Ketua Relawan JoMan, Immanuel Ebenezer menyebut salah satu menteri yang diganti yakni Mensesneg Pratikno. Sebab, Pratikno kerap kali merugikan Jokowi dalam beberapa pengambilan keputusan.
"Menurut kita Pratikno ini menteri yang selalu menjerumuskan presiden dalam jurang politik, menurut saya bahaya sekali," kata pria disapa Noel dalam diskusi daring bertajuk 'Reshuffle Kabinet Sebuah Kenisyacaan', Selasa 13 April 2021.
(mhd)