Evakuasi Korban Masih Berlanjut di Kahramanmaras, Lokasi Paling Parah Terdampak Gempa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Evakuasi korban gempa Turki masih berlanjut di Kahramanmaras pada hari ke-8. Proses ini tetap dilakukan meskipun di Suriah sudah dihentikan pada hari ke-5.
Pantauan langsung reporter iNews Camar Haenda di lokasi titik terparah pascagempa Turki pada Senin, 6 Februari 2023 lalu masih terlihat jelas di Kahramanmaras. Bangunan dan jalan banyak yang rusak parah. Kesedihan penyintas gempa Turki tak berhenti sampai di situ. Mereka juga saat ini harus berjuang menghadapi cuaca dingin yang mencapai suhu minus 6 derajat.
Kemudian, sejumlah tenda pengungsian juga sudah disediakan bagi para korban di samping bangunan yang runtuh. Bukan tidak mungkin, di lokasi runtuhnya bangunan tersebut masih ada korban yang tertimbun. Masyarakat Turki dan seluruh dunia tentu berharap korban selamat masih bisa ditemukan mengingat evakuasi korban hingga saat ini terus dilakukan badan penanggulangan bencana Turki.
Sementara itu, pengungsi gempa Turki, Abdul dan Risqie mengaku, mereka sudah sembilan hari mengungsi di tenda yang disediakan. Selama delapan hari terakhir, sudah ditemukan 100 jenazah di lokasi dekat pengungsian mereka. "Sebelumnya di sini kami telah melakukan evakuasi sendiri terhadap keluarga kami sebelum petugas datang," kata Abdul.
Menurut keterangan mereka, petugas yang melakukan evakuasi tidak hanya dari AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki). Bahkan, petugas yang membantu evakuasi berasaldari berbagai negara yaitu China, Jepang, Afrika hingga Taiwan.
Seperti diketahui, Turki diguncang gempa dahsyat pada Senin, 6 Februari 2023. Gempa Magnitudo 7,8 ini mengakibatkan puluhan ribu orang meninggal dunia.
Pantauan langsung reporter iNews Camar Haenda di lokasi titik terparah pascagempa Turki pada Senin, 6 Februari 2023 lalu masih terlihat jelas di Kahramanmaras. Bangunan dan jalan banyak yang rusak parah. Kesedihan penyintas gempa Turki tak berhenti sampai di situ. Mereka juga saat ini harus berjuang menghadapi cuaca dingin yang mencapai suhu minus 6 derajat.
Kemudian, sejumlah tenda pengungsian juga sudah disediakan bagi para korban di samping bangunan yang runtuh. Bukan tidak mungkin, di lokasi runtuhnya bangunan tersebut masih ada korban yang tertimbun. Masyarakat Turki dan seluruh dunia tentu berharap korban selamat masih bisa ditemukan mengingat evakuasi korban hingga saat ini terus dilakukan badan penanggulangan bencana Turki.
Sementara itu, pengungsi gempa Turki, Abdul dan Risqie mengaku, mereka sudah sembilan hari mengungsi di tenda yang disediakan. Selama delapan hari terakhir, sudah ditemukan 100 jenazah di lokasi dekat pengungsian mereka. "Sebelumnya di sini kami telah melakukan evakuasi sendiri terhadap keluarga kami sebelum petugas datang," kata Abdul.
Menurut keterangan mereka, petugas yang melakukan evakuasi tidak hanya dari AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki). Bahkan, petugas yang membantu evakuasi berasaldari berbagai negara yaitu China, Jepang, Afrika hingga Taiwan.
Seperti diketahui, Turki diguncang gempa dahsyat pada Senin, 6 Februari 2023. Gempa Magnitudo 7,8 ini mengakibatkan puluhan ribu orang meninggal dunia.
(cip)