Tingatkan Ketahanan Pangan, Petani dan Penyuluh Katingan Kuala Tingkatkan Produksi Padi
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TENGAH - Sebagai lokasi kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020, para petani dan penyuluh Katingan Kuala meningkatkan produksi padi. Tujuannya untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Semangat para petani dan penyuluh Katingan Kuala, diapresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bersoal. Petani harus terus tanam untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan,” tutur Mentan SYL, Rabu (15/07/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengingatkan penyuluh untuk trus mendampingi petani. “Petani harus terus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan. Produksi tidak boleh berhenti. Justru kita harus meningkatkan produktivitas agar bisa mandiri pangan. Karena di kondisi seperti ini kita tidak bisa lagi ekspor,” katanya.
Di wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, penyuluh pertanian dan petani selalu pergi ke sawah untuk produksi pangan terutama padi, bahkan selalu berupaya untuk peningkatan produksi padi.
Hal ini disampaikan oleh Camat Katingan Kuala, H. Suryanto. Menurutnya, pada Musim Tanam II (Asep) 2020, telah ditanam padi seluas seluas 7.500 hektar dan telah dimulai pengembangan lahan sawah rawa. Sampai 2021 seluas 3.700 hektar di 4 (empat) desa, yaitu Makmur Utama, Jaya Makmur, Subur Indah, dan Bumi Subur
Selain itu di Desa Subur Indah dilakukan pembuatan saluran air dengan excavator secara mandiri oleh Kelompok Tani Mekar Manik untuk mengairi 50 hektar. Hal ini juga dilakukan pendalaman parit secara swadaya oleh petani di Desa Jaya Makmur. Selain secara swadaya tersebut, diberikan dana Optimasi Lahan seluas 100 hektar. (SA/NF)
Semangat para petani dan penyuluh Katingan Kuala, diapresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bersoal. Petani harus terus tanam untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan,” tutur Mentan SYL, Rabu (15/07/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengingatkan penyuluh untuk trus mendampingi petani. “Petani harus terus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan. Produksi tidak boleh berhenti. Justru kita harus meningkatkan produktivitas agar bisa mandiri pangan. Karena di kondisi seperti ini kita tidak bisa lagi ekspor,” katanya.
Di wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, penyuluh pertanian dan petani selalu pergi ke sawah untuk produksi pangan terutama padi, bahkan selalu berupaya untuk peningkatan produksi padi.
Hal ini disampaikan oleh Camat Katingan Kuala, H. Suryanto. Menurutnya, pada Musim Tanam II (Asep) 2020, telah ditanam padi seluas seluas 7.500 hektar dan telah dimulai pengembangan lahan sawah rawa. Sampai 2021 seluas 3.700 hektar di 4 (empat) desa, yaitu Makmur Utama, Jaya Makmur, Subur Indah, dan Bumi Subur
Selain itu di Desa Subur Indah dilakukan pembuatan saluran air dengan excavator secara mandiri oleh Kelompok Tani Mekar Manik untuk mengairi 50 hektar. Hal ini juga dilakukan pendalaman parit secara swadaya oleh petani di Desa Jaya Makmur. Selain secara swadaya tersebut, diberikan dana Optimasi Lahan seluas 100 hektar. (SA/NF)
(alf)