Pemerintah Gunakan 2 Strategi Cegah Covid-19 Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menggunakan dua strategi dalam mengantisipasi peningkatan Covid-19 di Tanah Air. Strategi yang pertama adalah menggunakan teknologi genome sequencing.
Indonesia hanya memiliki delapan alat pada awal pandemi, namun saat ini ada sebanyak 50 alat. Di awal, teknologi genome sequencing hanya ada di pulau Jawa, kini telah tersebar di seluruh Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, metode itu efektif mendeteksi varian Covid-19 di Indonesia. Pemerintah bisa menentukan strategi penanganan yang tepat dalam menghadapi varian baru Covid-19.
"Itu yang menyebabkan kenapa BA4/5 terjadi Indonesia penaikannya lebih rendah. Kemudian ada juga BQ1/XBB, Indonesia kenaikannya rendah, berbeda dengan negara lain," ujar Budi Gunadi dikutip Jumat (10/2/2023).
Adapun strategi yang kedua adalah meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat agar mampu melawan paparan virus. Melalui sero survei secara berkala, pemerintah rutin melihat tingkat imunitas masyarakat.
"Melalui sero survei yang sejak Desember 2021 kita lakukan enam bulan sekali. Ini mengukur kemampuan daya tahan tubuh kita terhadap serangan musuh tadi," tuturnya.
Meski penularan Covid-19 di Indonesia terbilang terkendali saat ini, pentingnya vaksinasi lengkap terus ditekankan oleh pemerintah. Pemerintah per Januari 2023 mengeluarkan kebijakan vaksinasi booster dosis kedua untuk masyarakat.
Pemberian vaksinasi tersebut diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Pemberian vaksin harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.
Indonesia hanya memiliki delapan alat pada awal pandemi, namun saat ini ada sebanyak 50 alat. Di awal, teknologi genome sequencing hanya ada di pulau Jawa, kini telah tersebar di seluruh Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, metode itu efektif mendeteksi varian Covid-19 di Indonesia. Pemerintah bisa menentukan strategi penanganan yang tepat dalam menghadapi varian baru Covid-19.
"Itu yang menyebabkan kenapa BA4/5 terjadi Indonesia penaikannya lebih rendah. Kemudian ada juga BQ1/XBB, Indonesia kenaikannya rendah, berbeda dengan negara lain," ujar Budi Gunadi dikutip Jumat (10/2/2023).
Adapun strategi yang kedua adalah meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat agar mampu melawan paparan virus. Melalui sero survei secara berkala, pemerintah rutin melihat tingkat imunitas masyarakat.
"Melalui sero survei yang sejak Desember 2021 kita lakukan enam bulan sekali. Ini mengukur kemampuan daya tahan tubuh kita terhadap serangan musuh tadi," tuturnya.
Meski penularan Covid-19 di Indonesia terbilang terkendali saat ini, pentingnya vaksinasi lengkap terus ditekankan oleh pemerintah. Pemerintah per Januari 2023 mengeluarkan kebijakan vaksinasi booster dosis kedua untuk masyarakat.
Pemberian vaksinasi tersebut diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Pemberian vaksin harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.