Tutup Porseni NU, Kapolri Gelorakan Semangat Persatuan dan Kesatuan
loading...
A
A
A
Apalagi, kata Sigit, seluruh warga Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia telah teruji dalam bersinergi maupun berdiri di garis terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dari segala bentuk ancaman maupun gangguan yang ada.
"TNI-Polri tentunya melaksanakan hal tersebut (menjaga persatuan-kesatuan) karena tugas pokok kita. Tetapi, Nahdliyin sudah teruji. Bahkan sebelum merdeka pun semangat cinta Tanah Air, telah digelorakan dengan semangat Hubbul Wathan Minal Iman, ini sudah jauh-jauh hari ada," tutur Sigit.
"Jadi bicara menjaga keutuhan NKRI, seluruh Nahdliyin tidak diragukan lagi. Kita harapkan ke depan terus kita jaga," tambah Sigit menekankan.
Di sisi lain, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh pemuda-pemudi NU untuk terus meningkatkan kualitas demi menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, ketika Indonesia memasuki bonus demografi pada 2030 - 2035. Sigit berharap, generasi penerus NU memiliki kualitas SDM yang unggul demi mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045 mendatang. Sehingga terwujud estafet kepemimpinan Indonesia.
"Ini menjadi harapan kita semua. Adik-adik yang ada di sini ke depan menjadi orang penting. Apakah itu di jajaran birokrat atau tetap membesarkan pesantren di dunia pendidikan. Ataukah di tempat lain. Yang jelas kita inginkan, kader di sini tahun itu, menjadi orang hebat," tutup Sigit.
"TNI-Polri tentunya melaksanakan hal tersebut (menjaga persatuan-kesatuan) karena tugas pokok kita. Tetapi, Nahdliyin sudah teruji. Bahkan sebelum merdeka pun semangat cinta Tanah Air, telah digelorakan dengan semangat Hubbul Wathan Minal Iman, ini sudah jauh-jauh hari ada," tutur Sigit.
"Jadi bicara menjaga keutuhan NKRI, seluruh Nahdliyin tidak diragukan lagi. Kita harapkan ke depan terus kita jaga," tambah Sigit menekankan.
Di sisi lain, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh pemuda-pemudi NU untuk terus meningkatkan kualitas demi menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, ketika Indonesia memasuki bonus demografi pada 2030 - 2035. Sigit berharap, generasi penerus NU memiliki kualitas SDM yang unggul demi mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045 mendatang. Sehingga terwujud estafet kepemimpinan Indonesia.
"Ini menjadi harapan kita semua. Adik-adik yang ada di sini ke depan menjadi orang penting. Apakah itu di jajaran birokrat atau tetap membesarkan pesantren di dunia pendidikan. Ataukah di tempat lain. Yang jelas kita inginkan, kader di sini tahun itu, menjadi orang hebat," tutup Sigit.
(cip)