Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Dubes RI untuk Italia M Prakosa Akan Dimakamkan di Bantul DIY
loading...
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa meninggal dunia pada Selasa (17/1/2023) pukul 10.55 waktu Roma. FOTO/DOK.KEMLU
A
A
A
JAKARTA - Jenazah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa akan dikebumikan di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sekretaris Kedua Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma, Agnes Rosari mengatakan, mendiang Prakosa bakal dikembumikan di makam keluarga di daerah Bantul, DIY. Hanya saja, ia belum mengetahui waktu pemakaman.
”Untuk pemakaman dilakukan di makam keluarga di Bantul. Untuk waktu masih belum confirmed,” tutur Agnes saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (19/1/2023).
Agnes mengaku, jenazah Prakosa belum dapat diterbangkan ke tanah air. Pasalnya, proses administrasi masih dilakukan hingga kini. ”Saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal pemulangan, masih menunggu proses-proses administrasi selesai,” kata Agnes.
Sekretaris Pertama Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma, Dilla Trianti mengaku, pihaknya belum dapat memastikan kepulangan jenazah Prakosa ke tanah air. ”Sampai saat ini belum bisa dipastikan jadwal pemulangan,” tutur Dilla, Kamis (19/1/2023).
Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (17/1) pukul 10.55 waktu Roma. Mantan Menteri Pertanian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengembuskan napas terakhir di usia 62 tahun.
Kabar meninggalnya Muhammad Prakosa juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah kepada wartawan, Selasa (17/1/2023). Muhammad Prakosa meninggal dunia pada 17 Januari 2022, pukul 10.55 WS di Roma, Italia.
Prakosa pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada Kabinet Gotong Royong. Ia juga mantan Menteri Pertanian pada 1999–2001. Prakosa dikenal juga sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Prakosa, lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada 1982 dan meraih gelar doktor di bidang Resource Economics and Policy dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1994.
Sekretaris Kedua Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma, Agnes Rosari mengatakan, mendiang Prakosa bakal dikembumikan di makam keluarga di daerah Bantul, DIY. Hanya saja, ia belum mengetahui waktu pemakaman.
”Untuk pemakaman dilakukan di makam keluarga di Bantul. Untuk waktu masih belum confirmed,” tutur Agnes saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (19/1/2023).
Agnes mengaku, jenazah Prakosa belum dapat diterbangkan ke tanah air. Pasalnya, proses administrasi masih dilakukan hingga kini. ”Saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal pemulangan, masih menunggu proses-proses administrasi selesai,” kata Agnes.
Sekretaris Pertama Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma, Dilla Trianti mengaku, pihaknya belum dapat memastikan kepulangan jenazah Prakosa ke tanah air. ”Sampai saat ini belum bisa dipastikan jadwal pemulangan,” tutur Dilla, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga
Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (17/1) pukul 10.55 waktu Roma. Mantan Menteri Pertanian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengembuskan napas terakhir di usia 62 tahun.
Kabar meninggalnya Muhammad Prakosa juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah kepada wartawan, Selasa (17/1/2023). Muhammad Prakosa meninggal dunia pada 17 Januari 2022, pukul 10.55 WS di Roma, Italia.
Prakosa pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada Kabinet Gotong Royong. Ia juga mantan Menteri Pertanian pada 1999–2001. Prakosa dikenal juga sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Prakosa, lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada 1982 dan meraih gelar doktor di bidang Resource Economics and Policy dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1994.
(ams)
Explore More