Kuat Ma'ruf Ikhlas Disebut Kurang Cerdas, tapi Sakit Hati Dicap Pembohong

Rabu, 21 Desember 2022 - 15:17 WIB
Kuat Maruf mengaku ikhlas bila disebut memiliki kecerdasan di bawah rata-rata tapi merasa sakit hati lantaran akhir-akhir ini kerap dicap sebagai pembohong. Foto/ANTARA
JAKARTA - Kuat Ma'ruf , terdakwa dugaan kasus pembunuhan Brigadir J mengaku ikhlas bila disebut memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Namun, dia merasa sakit hati lantaran akhir-akhir ini kerap dicap sebagai pembohong.

"Saya mau bertanya pada Psikolog. Maaf ibu, kalau ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata saya ikhlas bu," ujar Kuat saat memberikan tanggapannya atas keterangan Ahli Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardhani yang dihadirkan sebagai saksi ahli di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Rabu (21/12/2022).

Pertanyaan Kuat Ma'ruf itu lantas disambut gelak tawa pengacaranya sendiri dan pengunjung sidang. "Yang saya tanyakan saya ini tipe orang pembohong, apa yang tidak jujur, apa gimana ibu. Soalnya saya akhir-akhir ini sering disebut pembohong dan tidak jujur dan saya sakit dengan bahasa itu," tutur Kuat.



Menurut Kuat, dia merasakan sakit kala dicap sebagaai pembohong dan tak jujur akhir-akhir ini sehingga dia pun menanyakannya secara psikologis pada Apsifor.

Menjawab hal itu, Reni menyebutkan kebohongan itu memang pernah terjadi dan pihaknya juga hanya mengukur kredibilitasnya saja saat Kuat Ma'ruf memberikan keterangan.

Di samping itu, lanjut Reni, Kuat kala itu hanya berada dalam situasi dan tempat yang keliru. Selain disambut dengan tawa pengunjung sidang, Reni juga sempat turut tertawa saat mendengar pertanyaan Kuat tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan kami. Semua kebohongan memang pernah terjadi, kebohongan dan itu sudah diakui, kemudian direvisi dan kemudian kami mengukur kredibilitas keterangan bapak, demikian seperti yang kami telah sampaikan," jelas Reni.

"Jadi simpulannya, sebetulnya karena kepatuhan yang sangat tinggi seperti itu dan ada satu situasi tidak tahu menahu berada di satu tempat dalam situasi yang seperti itu yah sehingga berada di tempat yang keliru yah pak pada saat itu," sambung Reni sambil tertawa.

Kuat kembali bertanya pada Ahli Psikolog Forensik itu, padahal dririnya sudah berkata jujur saat memberikan kesaksiannya tentang dugaan kasus pembunuhan Brigadir J. Namun, Reni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan forensik pihaknya pada Kuat tak ada indikasi manipulatif.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More