Sisi Lain Soedirman, Jenderal Besar TNI yang Andal Mengolah Si Kulit Bundar
Rabu, 07 Desember 2022 - 15:26 WIB
JAKARTA - Jenderal Soedirman yang dikenal sebagai salah satu Pahlawan Nasional punya sisi lain yang jarang diketahui orang. Di balik seragam tentaranya, Soedirman gemar bermain sepak bola.
Di dunia militer, lelaki kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 ini merupakan satu dari tiga jenderal TNI yang menyandang lima bintang di pundak. Dia terlahir dari pasangan Karsid Kartawiuraji dan Siyem.
Masa kecil dan remaja, Soedirman lebih lama dihabiskan bersama sang paman, Raden Cokrosunaryo di Cilacap. Ini lantaran ayahnya meninggal dan ibunya memilih pulang ke kampung halaman.
Tumbuh tanpa kehadiran orang tua kandung tidak membuat Soedirman menjadii pribadi yang minder. Dia tetap bergaul dengan teman-temannya dan menuangkan hobinya bermain sepak bola, olahraga paling populer di kalangan remaja seusianya kala itu, bahkan sampai sekarang.
Dikutip dari buku Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jenderal Soedirman, sosok Soedirman remaja dikenal sebagai pemain belakang yang andal. Jiwa kepemimpinan Soedirman pun sudah terlihat dari lapangan olahraga kegemarannya itu.
Dikisahkan, Soedirman adalah pemain sepak bola dengan skill di atas rata rata. Di lapangan hijau Soedirman menjelma sebagai pemain andalan serta pemimpin kesebelasan sepak bola lokal Cilacap bernama "Banteng Muda".
Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti sandiwara. Begitu juga dalam masyarakat, Soedirman remaja terlibat dalam berbagai kegiatan seperti gotong royong maupun karang taruna.
Dengan pengalaman bertanding sepak bola di berbagai daerah, nama Soedirman semakin melambung sebagai pemain back yang disegani di Banyumas. Puncak karier Soedirman adalah ketika dipercaya mejadi ketua Persatuan Sepak Bola Banyumas.
Sayangnya, Soedirman meninggal di yang masih sangat muda. Dia mengembuskan napas di usia 34 tahun, tepatnya pada 29 Januari 1950 di Magelang. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Hingga saat ini, sosok Soedirman selalu dikenang dan dihormati sebagai pahlawan pembela kemerdekaan. Namanya pun harum diabadikan pada jalan-jalan protokol di Indonesia, bahkan masjid dan lapangan sepak bola.
Di dunia militer, lelaki kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 ini merupakan satu dari tiga jenderal TNI yang menyandang lima bintang di pundak. Dia terlahir dari pasangan Karsid Kartawiuraji dan Siyem.
Masa kecil dan remaja, Soedirman lebih lama dihabiskan bersama sang paman, Raden Cokrosunaryo di Cilacap. Ini lantaran ayahnya meninggal dan ibunya memilih pulang ke kampung halaman.
Tumbuh tanpa kehadiran orang tua kandung tidak membuat Soedirman menjadii pribadi yang minder. Dia tetap bergaul dengan teman-temannya dan menuangkan hobinya bermain sepak bola, olahraga paling populer di kalangan remaja seusianya kala itu, bahkan sampai sekarang.
Dikutip dari buku Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jenderal Soedirman, sosok Soedirman remaja dikenal sebagai pemain belakang yang andal. Jiwa kepemimpinan Soedirman pun sudah terlihat dari lapangan olahraga kegemarannya itu.
Dikisahkan, Soedirman adalah pemain sepak bola dengan skill di atas rata rata. Di lapangan hijau Soedirman menjelma sebagai pemain andalan serta pemimpin kesebelasan sepak bola lokal Cilacap bernama "Banteng Muda".
Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti sandiwara. Begitu juga dalam masyarakat, Soedirman remaja terlibat dalam berbagai kegiatan seperti gotong royong maupun karang taruna.
Dengan pengalaman bertanding sepak bola di berbagai daerah, nama Soedirman semakin melambung sebagai pemain back yang disegani di Banyumas. Puncak karier Soedirman adalah ketika dipercaya mejadi ketua Persatuan Sepak Bola Banyumas.
Sayangnya, Soedirman meninggal di yang masih sangat muda. Dia mengembuskan napas di usia 34 tahun, tepatnya pada 29 Januari 1950 di Magelang. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Hingga saat ini, sosok Soedirman selalu dikenang dan dihormati sebagai pahlawan pembela kemerdekaan. Namanya pun harum diabadikan pada jalan-jalan protokol di Indonesia, bahkan masjid dan lapangan sepak bola.
(muh)
tulis komentar anda