Refleksi KUPI 2: Mewujudkan Peradaban yang Berkeadilan

Selasa, 06 Desember 2022 - 17:57 WIB
Pertama, karena pimpinan Ponpes Hasyim Asy’ari adalah sosok yang sangat peduli terhadap isu-isu kesetaraan dan berhasil mengembangkan pesantren yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kedua, ada 3 tokoh perempuan berpengaruh di Jepara yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan RA Kartini.

Ratu Shima dan Ratu Kalinyamat merupakan perempuan yang membawa kemajuan bagi Jepara. Ratu Kalinyamat dikisahkan beberapa orang sebagai ratu kemaritiman. Sementara RA Kartini, seperti kita tahu bersama, adalah tokoh kesetaraan perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya dalam mendapatkan pendidikan.

Mendengar alasan fundamental yang sangat filosofis ini, rasanya perjalanan melelahkan dari Ciamis-Cirebon-Semarang hingga sampai di Jepara ini tidak sia-sia. Ada kepuasan batin meneladani ke-3 tokoh perempuan itu. Jika tidak berangkat ke Jepara, sepertinya saya tidak akan tahu sejarah ini.

Momen pada pembukaan tidak hanya sambutan dari Hj Badriyah Fayumi saja. Peserta juga disuguhkan dengan dengan pentas seni dari seluruh anak bangsa dari Sabang hingga Merauke. Pertunjukkan paling menarik dan berkesan adalah saat anak-anak menyanyikan sholawat Sholli Wa Sallim Daiman dengan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Bukan hanya lantunan suaranya yang merdu, kekhidmatan ditambah kolaborasi seni dan budaya menyuguhkan suasana yang dalam. Setelah rangkaian pembukaan selesai, kita juga disuguhkan talk show dari 3 menteri serta kiai yang sangat peduli keseteraan yakni Abuya KH Husein Muhammad.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini disuguhkan dengan hospitality dari panitia dan santri-santri di Ponpes Hasyim Asy’ari yang baik dan ramah. Selain itu, panitia juga menyediakan akses penginapan di pondok pesantren yang disebut Akomodasi Dalam Pesantren (ADP) dan Akomodasi Luar Pesantren (ALP).

Bagi peserta yang mengisi ADP, mereka tinggal di kamar santri yang luas dan bersih. Bagi peserta yang mengisi ALP, panitia memberikan akses untuk berkomunikasi dengan warga yang menyediakan tempat tinggal di sekitar ponpes.

Saya memutuskan ALP agar bisa mengetahui sisi lain masyarakat sekitar ponpes. Alhamdulillah, ternyata hospitality dari warga sekitar juga sangat baik. Sambutan warga begitu hangat dan selalu menyediakan sarapan bagi kami.

Pada Jumat, 25 November 2022 pagi kami disuguhkan halaqoh secara panel dari para kiai berkaitan dengan tantangan ulama perempuan dan peluang gerakannya. Dari kelima pembicara, saya cukup tertarik dengan poin-poin yang disampaikan Ning Alissa Wahid.

Putri Gus Dur ini mengurai data hingga peluang yang bisa dilakukan menghadapi masyarakat umum, khususnya Gen Z yang menjadi the king of social media saat ini. Menarik memang jika mengikuti tantangan dakwah hari ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More