Ferry Mursyidan Baldan Meninggal, Sandi: Saya Kehilangan Sahabat dan Teman Seperjuangan
Sabtu, 03 Desember 2022 - 16:39 WIB
JAKARTA - Kepergian mantan Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ferry Mursyidan Baldan menyisakan duka mendalam bagi Sandiaga Salahuddin Uno . Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengaku kehilangan sahabat sekaligus teman seperjuangan politik dalam Pilpres 2019 lalu.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai bertakziah dan bertemu dengan istri Ferry Mursyidan Baldan, Hanifah Husein di rumah duka, Jalan Anggrek Cendrawasih IX, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (3/12/2022).
"Segera setelah tiba di Jakarta saya bergegas ke rumah duka dan bertemu dengan Kak Hanifah, istri dari Kang Ferry Mursyidan Baldan yang baru saja meninggalkan kita," tutur Sandiaga Uno.
"Rasa sedih yang sangat mendalam tentunya karena Kang Ferry ini merupakan sahabat sekaligus juga teman seperjuangan. Kami sama-sama perjuangkan Indonesia Adil dan Makmur di (Pilpres) 2019 dan beliau banyak memberikan nasehat, terutama yang berkaitan dengan membangun suatu kebersamaan di dalam perjuangan," katanya.
Dalam kenangan Sandi, pria yang akrab disapa Kang Ferry itu selalu ceria. Kang Ferry pun tak jarang melontarkan guyonan yang menggelitik lewat pesan grup whatsapp. "Begitu mendengar kabar saat di Doha (Qatar) saya betul-betul sangat sedih, prihatin dan ingin segera menyampaikan bela sungkawa ke Kak Hanifah," imbuhnya.
Tak hanya sosok yang menyenangkan, menurut Sandi, Kang Ferry merupakan sosok mandiri. Walau berusia 61 tahun, Kang Ferry sengaja mengendarai mobil sendiri, termasuk ketika menghadiri acara PMI di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (1/12/2022) atau sehari sebelum meninggal dunia.
Baca juga: Lantunan Kalimat Tauhid Iringi Pemakaman Ferry Mursyidan Baldan
"Sesuai dengan penuturan Kak Hanifah, Kang Ferry memang seneng nyupir sendiri dan katanya biar nggak pikun," ungkap Sandiaga Uno.
"Beliau sebelum berangkat itu minta obat ponstan, karena sakit gigi, oleh karena itu mungkin beliau beristirahat setelah beliau konsumsi obat. Itu yang menjadi percakapan terakhir dengan Kak Hanifah," paparnya.
Atas kepergian Kang Ferry, Sandiaga Uno mengaku sangat bersedih. Dirinya pun menyampaikan bela sungkawa sekaligus doa terbaik untuk pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1961 itu.
"InsyaAllah beliau khusnul khatimah, saya bersaksi beliau adalah orang yang baik, orang yang sangat bersahaja, orang yang sederhana, dekat dengan siapa saja, selalu memberikan optimisme," ungkap Sandiaga Uno.
"Tentunya kita berharap beliau diterima di sisi terbaik Allah Subhanallahu Wataala dan keluarga yang ditinggalkan-Kakak Hanifah terutama, diberikan kekuatan, diberikan ketabahan menghadapinya," ujarnya berharap.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai bertakziah dan bertemu dengan istri Ferry Mursyidan Baldan, Hanifah Husein di rumah duka, Jalan Anggrek Cendrawasih IX, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (3/12/2022).
"Segera setelah tiba di Jakarta saya bergegas ke rumah duka dan bertemu dengan Kak Hanifah, istri dari Kang Ferry Mursyidan Baldan yang baru saja meninggalkan kita," tutur Sandiaga Uno.
"Rasa sedih yang sangat mendalam tentunya karena Kang Ferry ini merupakan sahabat sekaligus juga teman seperjuangan. Kami sama-sama perjuangkan Indonesia Adil dan Makmur di (Pilpres) 2019 dan beliau banyak memberikan nasehat, terutama yang berkaitan dengan membangun suatu kebersamaan di dalam perjuangan," katanya.
Dalam kenangan Sandi, pria yang akrab disapa Kang Ferry itu selalu ceria. Kang Ferry pun tak jarang melontarkan guyonan yang menggelitik lewat pesan grup whatsapp. "Begitu mendengar kabar saat di Doha (Qatar) saya betul-betul sangat sedih, prihatin dan ingin segera menyampaikan bela sungkawa ke Kak Hanifah," imbuhnya.
Tak hanya sosok yang menyenangkan, menurut Sandi, Kang Ferry merupakan sosok mandiri. Walau berusia 61 tahun, Kang Ferry sengaja mengendarai mobil sendiri, termasuk ketika menghadiri acara PMI di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (1/12/2022) atau sehari sebelum meninggal dunia.
Baca juga: Lantunan Kalimat Tauhid Iringi Pemakaman Ferry Mursyidan Baldan
"Sesuai dengan penuturan Kak Hanifah, Kang Ferry memang seneng nyupir sendiri dan katanya biar nggak pikun," ungkap Sandiaga Uno.
"Beliau sebelum berangkat itu minta obat ponstan, karena sakit gigi, oleh karena itu mungkin beliau beristirahat setelah beliau konsumsi obat. Itu yang menjadi percakapan terakhir dengan Kak Hanifah," paparnya.
Atas kepergian Kang Ferry, Sandiaga Uno mengaku sangat bersedih. Dirinya pun menyampaikan bela sungkawa sekaligus doa terbaik untuk pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1961 itu.
"InsyaAllah beliau khusnul khatimah, saya bersaksi beliau adalah orang yang baik, orang yang sangat bersahaja, orang yang sederhana, dekat dengan siapa saja, selalu memberikan optimisme," ungkap Sandiaga Uno.
"Tentunya kita berharap beliau diterima di sisi terbaik Allah Subhanallahu Wataala dan keluarga yang ditinggalkan-Kakak Hanifah terutama, diberikan kekuatan, diberikan ketabahan menghadapinya," ujarnya berharap.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda